Aksara Jawa jadi Domain Internet dalam Proses Akhir di ICANN

KalbarOnline.com – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) terus berusaha agar upaya digitalisasi aksara daerah di Indonesia yang merupakan warisan leluhur bisa dapat segera digunakan sebagai nama domain internet. Bersama pegiat aksara daerah, Pandi mengaku terus mengawal proses digitalisasi aksara-aksara daerah sampai saat ini.

Yudho Giri Sucahyo selaku ketua Pandi mengatakan bahwa saat ini proses digitalisasi aksara Jawa sudah hampir rampung, dan sudah masuk ke tahap selanjutnya. Yudo menyebut, dalam balasan yang diterima dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), saat ini progres digitalisasi aksara Jawa sudah mencapai 80 persen.

“Proses selanjutnya dari aksara Jawa untuk nama domain internet saat ini masuk dalam tahap peninjauan stabilitas Domain Name System (DNS) yang kita punya,” ungkap Yudo melalui keterangan tertulisnya kepada KalbarOnline.com.

Selain itu, dia melanjutkan, Pandi bertekad menjadikan seluruh aksara daerah di Indonesia yang masih bisa terlacak jejaknya untuk dijadikan alternatif nama domain internet atau dalam istilah spesifiknya adalah IDN – ccTLD (Internationalized Domain Name – country code Top Level Domain). “Bersama dengan komunitas penggiat aksara, kami akan mendigitisasikan aksara yang belum terdaftar di Unicode,” tegas Yudho.

Baca Juga :  Dukung Kerja Remote, LINE Group Call Bisa Panggilan Konferensi Hingga 200 Orang

Unicode sendiri adalah standar dalam dunia komputer untuk pengkodean (encoding) karakter tertulis dan teks yang mencakup hampir semua sistem penulisan yang ada di dunia. Dengan adanya Unicode, pertukaran data teks dapat terjadi secara universal dan konsisten. Kaitannya dengan Aksara, nantinya seluruh Aksara Nusantara bisa diakses di perangkat pintar seperti telepon genggam dan komputer atau laptop seperti Aksara Latin pada umumnya.

Untuk IDN – ccTLD aksara jawa, Yudho memprediksi bahwa prosesnya akan rampung pada akhir tahun ini, dan berencana menggelar selebrasi yang akan diselenggarakan di Keraton, Jogjakarta. “Jika tidak ada hambatan, semoga aksara jawa sudah menjadi salah satu alternatif ccTLD (country code Top Level Domain) pada Desember ini, dan kami bekerjasama dengan pihak Keraton untuk menggelar acara selebrasi terkait hal ini,” ucap Yudho.

Dalam rangka meningkatkan literasi aksara daerah, saat ini Pandi bersama pegiat aksara Jawa dan Sunda sudah menggelar lomba pembuatan website dengan konten aksara daerah tersebut. Adapun pemenangnya akan diumumkan di akhir tahun.

Baca Juga :  Pandi Perpanjang Periode Lomba Aksara Sunda, Ini Alasannya

“Selain Jawa dan Sunda, minggu depan menyusul lomba pembuatan website dengan konten aksara Bali, sebuah kerja sama antara Pandi dan FIB Universitas Udayana. Kemudian pada bulan depan akan dimulai lomba aksara lontara, sebuah kerjasama antara Pandi dan Yayasan Lontara Nusantara,” ungkap Yudho di sela-sela pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) belum lama ini.

Lebih lanjut Yudho menambahkan bahwa upaya digitalisasi aksara daerah lainnya akan segera menyusul untuk didaftarkan. Dia menargetkan, akhir tahun ini semoga aksara Jawa sudah bisa terdigitisasi di internet, sehingga pihaknya bisa mengupayakan pendaftaran aksara lainnya pada 2021 mendatang.

“Ada sekitar 2 atau 3 aksara yang akan didaftarkan, yaitu Sunda, Lontara menyusul Bali, disusul aksara Rejang, Pegon, Kawi dan lainnya pada tahun tahun berikutnya,” ungkap Yudho.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment