Mencontoh Singapura, Kasus Aktif Pasien Covid-19 Kurang dari 100 Orang

KalbarOnline.com – Singapura sukses dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Hampir semua pasien sudah sembuh dari Covid-19. Dalam sehari jumlah kasus baru hanya di bawah 10 didominasi kasus impor. Bahkan, kasus aktif atau orang yang masih sakit hanya di bawah 100 pasien.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (19/10), kasus virus Korona aktif Singapura turun ke level terendah dalam tujuh bulan karena pemerintah disiplin dalam mengatur transmisi lokal. Catatan Kementerian Kesehatan Singapura hanya ada 89 kasus aktif di negara kota itu.

“Jumlah ini turun di bawah 100 untuk pertama kalinya sejak 12 Maret,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Baca Juga :  Masa Simpan 2 Vaksin Covid-19 yang Manjur Tahan 6 Bulan di Freezer

Awal pekan ini, Singapura mengatakan tidak mencatat infeksi lokal baru untuk pertama kalinya sejak Februari. Hal itu menandakan pemulihan dari wabah di asrama pekerja migran yang pada satu tahap berkontribusi pada lebih dari seribu infeksi sehari.

Meskipun keesokannya sempat muncul lagi kasus lokal, namun jumlahnya tidak signifikan. Hanya di bawah 5 kasus.

Kasus virus Korona di Singapura telah mampu dikendalikan dengan disiplin yang ketat dalam pemakaian masker dan aturan protokol kesehatan di sejumlah industri. Masyarakat wajib mengenakan masker dan tindakan jarak sosial. Singapura sejauh ini hanya mencatat 28 kematian akibat pandemi, salah satu yang terendah di Asean dibandingkan Malaysia, Filipina dan tentunya Indonesia.

Baca Juga :  SMP Santo Gabriel Sekadau Gelar Vaksinasi Anak Sekolah

Dalam laman Straits Times sebelumnya disebutkan Singapura menduduki puncak Indeks Kota Cerdas untuk tahun kedua berturut-turut. Singapura berada di urutan teratas dalam daftar karena telah menangani pandemi Covid-19 dengan lebih baik.

Pemeringkatan ini memperhitungkan bagaimana 109 kota memanfaatkan teknologi dengan cara yang mengelola wabah virus Korona. Tanggapan Singapura terhadap krisis itu patut diapresiasi sesuai penilaian sekolah bisnis Swiss Institute of Management Development (IMD) pada Kamis (17/9).

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment