Guru Dibunuh Remaja Rusia, Prancis Bakal Usir 231 Warga Asing

KalbarOnline.com – Prancis langsung bereaksi usai pembunuhan sadis terhadap seorang guru pada Jumat (16/10) lalu. Prancis bersiap untuk mengusir 231 warga asing dalam daftar pantauan pemerintah terkait dugaan keyakinan ekstremis.

Radio Europe 1 seperti dilansir Reuters melaporkan pada Minggu (18/10), dua hari setelah remaja 18 tahun kelahiran Rusia memenggal seorang guru, pemerintah Prancis bakal mengambil sikap lebih keras terhadap warga yang dianggap bisa menimbulkan ancaman keamanan. Namun, Kementerian Dalam Negeri Prancis, yang bertanggung jawab untuk mengusir orang asing, tidak bersedia berkomentar lebih jauh.

Baca Juga :  Final Piala Dunia 2022, Sujiwo Optimis Prancis Bakal Kubur Mimpi Argentina di Lusail Stadium Qatar Malam Ini

Sebelumnya Presiden Emmanuel Macron mengadakan pertemuan Dewan Pertahanan dengan menteri kabinet senior pada Minggu (18/10). Tentunya untuk membahas munculnya aksi teror yang mengerikan dan dilakukan remaja berusia 18 tahun kelahiran Rusia. Langkah tegas harus dilakukan karena Macron tak ingin kejadian miris serupa terulang.

Sebelumnya seorang pria kelahiran Rusia bersenjata pisau pada Jumat (16/10) membunuh seorang guru sejarah sekolah menengah dengan cara menggorok lehernya di depan sekolah tempat dia mengajar di pinggiran kota Paris. Serangan tersebut dianggap sebagai aksi terorisme.

Baca Juga :  Diskusi Intensif dengan International Energy Agency, Dirut PLN Paparkan Strategi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Remaja pria tersebut kemudian ditembak mati oleh polisi yang sedang melakukan patroli tidak jauh dari area tersebut. Guru yang dibunuh tersebut sebelumnya menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya di dalam kelas. Tindakan guru tersebut dianggap oleh umat Islam sebagai penghujatan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment