Categories: Nasional

Jangan Ada Penumpang Gelap dalam Proyek Vaksin

KalbarOnline.com – Pemerintah menargetkan 160 juta orang akan diberi vaksin Covid-19 tahap pertama pada awal 2021. Kelompok tenaga kesehatan, pelayanan publik, anggota TNI-Polri, dan tenaga pendidik akan diprioritaskan pada fase tersebut.

Saat ini proses finalisasi untuk pembelian vaksin dari sejumlah negara di luar negeri masih terus dilakukan. Tapi, spesialis mikrobiologi FKUI Pratiwi Sudarmono mengingatkan, sejauh ini belum ada vaksin yang menyelesaikan fase III.

Karena itu, semua harus sabar dan menunggu hasilnya hingga selesai untuk melihat berapa persen efisiensinya. ”Kalau efisiensinya 80 persen bisa tenang. Tapi, kalau 30 persen ke bawah cukup riskan,” ucapnya dalam diskusi virtual Polemik Trijaya dengan tema ”Yakin dengan Vaksin” kemarin (17/10).

Meski belum ada vaksin yang selesai, Pratiwi menyebutkan, berbagai peralatan pendukungnya bisa disiapkan terlebih dulu. Seperti alat suntik hingga pengolahan limbah bekas vaksin.

Dalam diskusi yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan menyatakan, sebelumnya pihaknya sudah menggelar rapat dengar pendapat dengan para pemangku kepentingan terkait vaksin. Dia mengingatkan pemerintah agar jujur kepada rakyat. Sebab, vaksin membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Riset, pengembangan, pengadaan, hingga pelaksanaannya membutuhkan biaya yang besar. ”Jadi, jangan sekali-kali berbisnis dengan rakyat. Jangan ada penumpang gelap dari proyek vaksin,” tegasnya.

Sementara itu, Rizky Ika Syafitri selaku spesialis komunikasi perubahan perilaku Unicef menyatakan, pihaknya baru melakukan survei dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait imunisasi rutin. Hasilnya menunjukkan terjadinya penurunan tren.

Rizky menyebutkan, ada beberapa penyebab penurunan tersebut. Di antaranya masyarakat yang khawatir akan terpapar korona kalau datang langsung ke posyandu.

Berdasar hasil survei itu, pihaknya bersama Kemenkes berupaya untuk kembali meningkatkan capaian imunisasi rutin. ”Karena bukan tidak mungkin terkena wabah penyakit lain kalau capaiannya turun. Ini sangat berbahaya,” sebut Rizky.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

1 hour ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

1 hour ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

1 hour ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

1 hour ago

Segini Biaya Pembangunan GOR Terpadu A. Yani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Gedung Olahraga (GOR) Terpadu Ahmad Yani (A. Yani) di Kawasan Gelora Khatulistiwa…

1 hour ago

Sore Ini, GOR Terpadu A. Yani Pontianak Diresmikan

KalbarOnline, Pontianak - Gedung Olahraga (GOR) Terpadu Ahmad Yani di Kawasan Gelora Khatulistiwa Pontianak, Jalan…

3 hours ago