Dominan, Teofimo Lopez Juara Empat Badan Dunia Termuda dalam Sejarah

KalbarOnline.com-Pada usia yang baru mencapai 23 tahun, Teofimo Lopez berhasil menjadi juara dunia sejati di kelas ringan. Pada pertarungan perebutan sabuk juara dunia WBA (Super), WBO, IBF, dan The Ring, di MGM Grand Conference, Las Vegas hari ini (18/10), Lopez mengalahkan superstar tinju asal Ukraina Vasyl Lomachenko.

Lopez menang lewat keputusan mutlak pada ronde ke-12. Tiga juri kompak memberikan angka kemenangan untuk Lopez masing-masing dengan skor 116-112, 117-111, dan 109-109.

  • Baca Juga: Kalahkan Lomachenko, Teofimo Lopez Juara Dunia Sejati di Usia Muda

Dengan hasil luar biasa ini, Lopez menjadi juara dunia tinju termuda yang meraih empat gelar juara dunia. Itu terhitung sejak WBO dibentuk pada 1988.

Baca Juga :  Tetap Tak Puas Meski Indonesia Raih Dua Emas di Kejuaraan Dunia Remaja

Dalam pertarungan ini, Lopez menunjukkan dirinya sebagai petinju yang luar biasa. Setelah menang start terutama sampai ronde keenam, dia berhasil bertahan dari serbuan maut Lomachenko pada ronde-ronde terakhir.

Lopez layak menang karena dia mengontrol penuh jalannya pertarungan. Kombinasi tangan kirinya sukses menghajar muka dan badan Lomachneko. Lopez melancarkan 183 pukulan masuk dari total 659 pukulan. Sementara itu, Lomachenko mendaratkan 141 pukulan masuk dari total 321 pukulan.

Secara persentase, Lomachenko unggul dengan 44 persen dibandingkan dengan 28 persen milik Lopez. Namun, keunggulan jumlah pukulan pada akhirnya membawa kemenangan untuk Lopez.

Teofimo Lopez (kiri) mengalahkan Vasyl Lomachenko hari ini (18/10). (Mikey Williams/Top Ranks).

“Saya adalah petarung. Saya tidak peduli dengan skor, karena yang saya pedulikan adalah saya suka sekali bertarung,” ucap Lopez seperti dilansir ESPN. “Saya juga bisa menghajar lawan. Saya tidak peduli bagaimana cara saya menang. Inilah yang dilakukan seorang juara, saya punya cara untuk menang,” tambahnya.

Baca Juga :  Tak Diunggulkan, Babat Mantan Juara Dunia, Masa Depan Kambosos Cerah

Lomachenko sendiri memang telat panas dalam duel ini. Dia baru bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya pada ronde terakhir. Dia agresif dan burtal. Pukulannya punya power yang besar. Tetapi semua sudah terlambat karena Lopez mampu unggul jauh pada ronde-ronde awal.

“Saya rasa pada paruh pertama pertarungan, dia memukul lebih banyak ketimbang saya. Namun pada paruh kedua, saya unggul total. Saya merasa bertarung lebih baik ketimbang dia,” ujar Lomachenko.

Comment