Disiplin Cegah Covid-19 dengan Perkuat Konektivitas Digital

KalbarOnline.com – Singapura menjadi negara di ASEAN yang paling disiplin dalam mengendalikan angka kasus baru Covid-19. Bahkan angka kematian akibat Covid-19 di Singapura paling rendah di ASEAN hanya 28 jiwa. Sehingga untuk tetap terkoneksi dengan semua aktivitas kehidupan, Singapura memperkuat konektivitas digital.

Bahkan untuk melakukan pelacakan kontak erat saja, Singapura memiliki alat hubung aplikasi digital TraceTogether untuk melacak kasus Covid-19. Dalam laman Straits Times juga disebutkan bahwa Singapura menduduki puncak Indeks Kota Cerdas untuk tahun kedua berturut-turut.

Singapura berada di urutan teratas dalam daftar telah menangani pandemi Covid-19 dengan lebih baik. Pemeringkatan tahun ini memperhitungkan bagaimana 109 kota memanfaatkan teknologi dengan cara yang mengelola wabah virus Korona. Tanggapan Singapura terhadap krisis itu diapresiasi sesuai penilaian sekolah bisnis Swiss Institute of Management Development (IMD) pada Kamis (17/9).

Dalam Webinar oleh The Singapore International Foundation (SIF), Sabtu (18/10), bekerja sama dengan Indonesia Bright Foundation (IBF), Singapura mengajak masyarakat untuk membahas peran teknologi sebagai kekuatan untuk kebaikan dan katalisator untuk kolaborasi orang-ke-orang, khususnya di era Covid-19.

Baca Juga :  WHO Sebut Tahun Ini Populasi Dunia Belum Kebal Covid-19, Ini Alasannya

Ketua SIF Ong Keng Yong menyinggung bagaimana Singapura memanfaatkan teknologi digital dan konektivitas ASEAN untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi. Satu contoh adalah bagaimana saat ini pertemuan virtual banyak digelar, ketika pembatasan perjalanan mengganggu rencana bersama dan program yang sedang berjalan, untuk mewujudkannya komitmen untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.

“Memang, krisis pandemi global ini telah menggarisbawahi pentingnya jaringan internasional yang kuat dan kolaborasi dalam mencari solusi global sebagai tantangan,” kata Duta Besar Ong Keng Yong.

Dia mencontohkan hubungan hangat SIF dengan Indonesia selama 30 tahun sudah terjalin di bidang kesehatan, pendidikan, dan bisnis. Dan ini akan terus berlanjut kuat, memungkinkan upaya kita untuk bersama-sama membangun dunia yang lebih baik.

Dalam webinar yang sama, hadir pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang membenarkan pentingnya terkoneksi digital di era pandemi. Kang Emil, sapaannya, membagikan visinya tentang ‘Digital West Java’. Dia berbicara tentang inisiatif yang ditujukan membangun ekosistem digital yang inovatif dan berkelanjutan untuk mencapai tata kelola dan komunitas yang lebih baik layanan di Jawa Barat.

Baca Juga :  Peneliti AS Mulai Ragukan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Alasannya

Salah satu contohnya adalah ‘Desa Digital’ yang berupaya memberdayakan warga desa dengan menerapkan internet dan teknologi di masyarakat untuk meningkatkan mata pencaharian dan kesejahteraan. Misalnya, mereka mendistribusikan 50 ribu ponsel ke desa-desa, yang dilengkapi aplikasi untuk berkomunikasi langsung dengan pembuat kebijakan di provinsi. Upaya digital semacam itu telah melihat lebih dari 500 desa-desa berubah dari tertinggal menjadi maju dalam kurun waktu singkat, bahkan dalam pandemi.

“Memang tidak mudah menghadapi pandemi. Keluhannya sama misalnya akses digital jaringan internet yang sesekali mengalami gangguan. Maka kami berupaya memberikan edukasi pada masyarakat untuk mengatasi kesulitan bersama di masa-masa menantang ini. Bagaimana caranya saya sebagai pembuat kebijakan bisa membuat masyarakat bahagia,” tandasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment