Categories: Nasional

WHO Janji Permudah Insulin Untuk Pasien Diabetes di Masa Pandemi

KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor apalagi kesehatan. Termasuk para pasien dengan riwayat penyakit penyerta sebelumnya yang sulit mendapatkan pengobatan. Apalagi pasien diabetes yang merupakan salah satu kelompok rentan. Mereka semakin takut untuk berobat.

Tak hanya itu, akses mendapatkan obat diabetes juga semakin tertunda karena Covid-19. Survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menemukan bahwa 50 persen negara pernah mengalami gangguan layanan diabetes selama pandemi virus Korona.

Pakar kesehatan global telah berkumpul untuk membahas bagaimana akses mendapatkan insulin dan perangkat medis dapat ditingkatkan untuk penderita diabetes di seluruh dunia. Perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul dengan mitra kesehatan internasional utama untuk menangani masalah yang berdampak pada komunitas diabetes.

Diabetes adalah penyebab kematian ketujuh di dunia. Dan juga suatu kondisi yang mengarah pada masalah kesehatan utama lainnya, seperti amputasi tungkai bawah, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.

Mereka yang mengidap diabetes tipe 1, insulin adalah obat esensial. Akan tetapi di banyak negara banyak orang masih berjuang untuk membelinya.

Obat ini juga dibutuhkan di antara beberapa penderita diabetes tipe 2, meski pada tahap awal kondisinya dapat dikelola dengan diet, olahraga, dan pengobatan oral. Menurut WHO, sekitar 60 juta orang di seluruh dunia dengan diabetes tipe 2 membutuhkan insulin, tetapi hanya 50 persen yang menerimanya.

“Ini adalah kegagalan di masyarakat dan komunitas global secara keseluruhan bahwa orang yang membutuhkan insulin harus menghadapi kesulitan keuangan untuk membelinya dan mempertaruhkan hidup mereka,” tegas Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir dari Diabetes.co.uk, Jumat (16/10).

Untuk mengatasi masalah ini, WHO ingin meningkatkan kemitraan global untuk memastikan penerapan pendekatan yang berpusat pada pasien dan akses ke obat diabetes esensial. Termasuk insulin dan perangkat terkait, harus ditingkatkan secara signifikan.

Diperkirakan lebih dari 420 juta orang menderita diabetes, yang setara dengan 6 persen dari populasi dunia. Angka itu empat kali lebih besar dari 40 tahun lalu dan angka diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 570 juta pada tahun 2030.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

6 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

7 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

7 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

7 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

10 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

10 hours ago