Astaga! Ada Lima Bocah SD yang Ngaku Diundang Demo Omnibus Law

KalbarOnline.com – Sebanyak 1.377 orang diamankan polisi saat aksi demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020). Dari jumlah yang diciduk itu, ternyata terdapat lima anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan kelima anak SD yang diperiksa tersebut mengakui jika mereka diundang untuk melakukan kerusuhan saat aksi demo.

“Dari 1.377 ini, dievaluasi 75-80 persen adalah anak-anak sekolah. Kurang lebih 800 hingga 900 sekian. Bahkan ada 5 anak SD yang umurnya sekitar 10 tahun,” ungkap Kombes Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/10/2020).

Terkait pengakuan bocah SD ini, Yusri mengatakan pihaknya tengah mendalami keterlibatan pihak yang mengajak mereka berunjuk rasa. Pasalnya, sejumlah bukti adanya ajakan ditemukan di dalam ponsel kelima anak tersebut.

Baca Juga :  Cukai Rokok Naik, Pemerintah Waspadai Dampaknya

“Hampir seluruhnya mereka setiap ditanya pasti bilang undangan melalui media sosial dan diajak. Bukti-bukti yang kita temukan dari handphone pun ada, bahkan di grup mereka pun ada. Kasihan, ini yang akan kita selidiki semuanya. Jangan (sampai) jadi korban anak-anak kita ini,” sambungnya.

Menyinggung mengenai banyaknya pelajar yang terlibat aksi demo, Yusri mengimbau para orangtua dan guru-guru di sekolah untuk lebih ketat mengawasi. Polisi juga akan berkerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk mengetatkan pengawasan.

“Kita mengedukasi kepada para orang tua dan keluarganya agar ayo sama-sama kita mengawasi anak-anak kita ini, harus kita awasi,” tukasnya.

Baca Juga :  Ternyata Ada Rencana Persekongkolan Bebaskan Djoko Tjandra Via Fatwa MA

Seperti diketahui, PA 212 dkk melakukan demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) kemarin. Demonstrasi tersebut awalnya berjalan kondusif hingga pukul 16.00 WIB. Namun, ketika massa demo PA 212 dkk membubarkan diri, tiba-tiba ada massa lain yang didominasi remaja melakukan kericuhan.

Saat inilah terjadi kericuhan di sejumlah wilayah di Jakarta hingga malam hari. Saat itu pihak kepolisian pun sudah melakukan upaya imbauan kepada massa agar pulang. Akan tetapi imbauan itu tidak diindahkan hingga berujung ricuh.

Dari jumlah pendemo yang diamankan ini, pihak kepolisian juga menjalani rapid test. Hasilnya, 47 orang di antaranya reaktif Corona. “Dari 1.377 yang diamankan, rapid test seluruhnya. Ada 47 yang reaktif,” kata Yusri. [ind]

Comment