Selain Dari Cina, Pemerintah Siap Datangkan Vaksin Covid-19 Dari Inggris

KalbarOnline.com – Pemerintah baru-baru ini melirik vaksin buatan perusahaan Inggris yakni AstraZeneca. AstraZeneca merupakan perusahaan farmasi berbasis di Inggris yang merupakan hasil merger antara perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania Zeneca.

Pemerintah pun telah menyiapkan dana sebesar USD250 juta atau Rp.3,7 triliun untuk membayar uang muka pemesan vaksin Covid-19 tersebut.

“Sekarang Menkes maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta (dosis) dan untuk itu diperlukan down payment sebesar 50% atau USD 250 juta,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai rapat terbatas, Senin (12/10/2020).

Selain AstraZeneca, sebelumnya pemerintah juga telah memiliki komitmen pengadaan vaksin dengan beberapa perusahaan lainnya. Di antaranya Sinocav, Sinopharm dan Cansino.

Baca Juga :  Kemendikbud: 14 Provinsi Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

“Dari sinovac itu diperkirakan di 2020 kita bisa mendapatkan 18 juta vaksin. Kemudian di 2021 itu sekitar 125 juta itu yang dari Sinovac. Dan Sinopharm itu diperkirakan Desember 15 juta dan tahun depan itu 50 juta. Sedangkan Cansino direncanakan tahun depan 15 juta. Dan AstraZenica 100 juta,” ungkapnya.

Seperti diketahui pemerintah telah memetakan sasaran vaksin covid-19 yang terdiri atas lima kelompok prioritas dan satu kelompok tambahan. Dimana jumlah sasaran vaksinasi covid-19 berjumlah 160.000.000 orang dengan kebutuhan vaksin 320.000.000.

Bila dirinci, penerima vaksin tersebut ditujukan untuk medis dan paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik sebanyak 3,4 juta dengan kebutuhan 6,99 juta dosis vaksin.

Baca Juga :  Viral Video 2 Pria Ditangkap Warga di Sukabumi, Diduga Hendak Bunuh Ustadz

Sasaran penerima selanjutnya adalah  masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah baik kecamatan, desa, RT/RW sebanyak 5,62 juta orang atau sebanyak 11,24 juta dosis vaksin.

Lalu,seluruh tenaga pendidik, mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi sebanyak 4,36 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 8,72 juta dosis.

Untuk aparatur pemerintah baik pusat, daerah dan legislatif sebanyak 2,3 juta orang dengan 4,6 juta dosis vaksin serta peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 86,62 juta orang dengan kebutuhan vaksin 173 juta orang.

Angka ini pun ditambah dengan masyarakat dan pelaku perekonomian lain yang berusia antara 19 tahun-59 tahun sebanyak 57 juta dengan kebutuhan vaksin sebanyak 115 juta dosis. [rif]

Comment