Komnas PA Kecam Aksi Demonstrasi yang Libatkan Anak

KalbarOnline.com – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta semua elemen masyarakat yang terlibat dalam aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) untuk tidak melibatkan anak-anak di dalam aksi tersebut. Sepanjang aksi penolakan, ditemukan ribuan anak di bawah umur yang tidak mempunyai kepentingan dengan Omnibus Law ikut berdemo.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, di DKI Jakarta sendiri terdapat fakta bahwa aparat keamanan telah mengamankan ratusan anak-anak berstatus pelajar dari berbagai titik demonstrasi. Seperti di depan Istana, Harmoni, Pasar Senen, jembatan layang Pasar Rebo, dan bundaran HI maupun para pelajar yang sedang menuju titik-titik demonstrasi.

Baca Juga :  Review ASUS Vivobook M409DA dengan Athlon Gold

“Saling lempar dan saling mengejek dengan aparat keamanan dilakukan dalam situasi aparat keamanan sedang lelah dalam menghadapi demonstrasi, itulah target dan sasaran kehadiran anak-anak tersebut (memicu aksi vandalis) serta untuk sekedar meramaikan aksi demonstrasi,” ungkap dia dalam keterangan resmi kepada KalbarOnline.com, Selasa (13/10).

Lebih jauh, Arist menjelasan bahwa anak-anak ini diinstruksikan untuk saling lempar batu dengan aparat keamanan. Banyak anak-anak yang diamankan aparat kepolisian sebelum sampai pada arena domonstrasi mengaku bahwa mereka terlihat dan dikerahkan melalui sistem pesan berantai menggunakan media sosial. Mereka bahkan tidak tahu apa yang diperjuangkan dalam demo tersebut.

Baca Juga :  Pecah Rekor Lagi, Sehari Pasien Covid-19 Tambah 8.854 Orang

“Kami hanya diperintah berkumpul di satu tempat lalu disediakan kendaraan dan ada juga yang harus berjuang menumpang truk secara berantai,” terang Arist menirukan perkataan seorang anak yang diamankan di Polda Metro Jaya.

Dari fakta-fakta yang terkonfirmasi, peristiwa demonstrasi nasional itu sudah jelas bahwa anak secara sistemik sengaja terorganisir dan terukur dilibatkakan atau dieksploitasi secara pilitik untuk kepentingan dan tujuan kelompok tertentu.

“Sudah tidak terbantahkan lagi bahwa anak-anak sengaja dihadirkan dalam aksi demonstrasi untuk menolak UU Ciptaker untuk tujuan dan kepentingan kelompok tertentu. Janganlah kita memanfaatkan anak untuk kepentingan politik kita, ayo dan hentikan sekarang juga,” serunya.

Comment