Benarkah Harga Vaksin Sinovac RI Rp 365 Ribu dan Brasil Hanya Rp29 Ribu, Faktanya?

KalbarOnline.com – Gubernur Sao Paulo Joao Doria pada Rabu pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya baru saja menandatangani pengadaan 46 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech senilai US$90 juta atau setara Rp 1,32 triliun.

Menurut seorang sumber yang mengetahui rencana ini, Sao Paulo mendapatkan vaksin dengan harga murah, sebesar US$1,96 per dosis atau setara Rp 29 ribu (asumsi Rp 14.600/US$), seperti dikutip dari Global Times, Senin (12/10/2020). Bila dua dosis per orang maka biaya yang dikeluarkan Rp 58 ribu.

Benarkah ada perbedaan harga mencolok ini?

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan harga vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech di Indonesia sekitar Rp 200 ribu. Holding BUMN Farmasi ini menegaskan harga vaksin ini tidak akan memberatkan pemerintah.

Pernyataan Honesti Basyir ini menanggapi pemberitaan yang menyatakan Sinovac sudah menanda tangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga US$1,96 per dosis atau setara Rp 29 ribu (asumsi Rp 14.600/US$)

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brasil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak US$ 90 juta dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga US$1,96 per dosis pun tidak tepat,” ujar Honesti Basyir dalam keterangan resmi, Selasa (13/10/2020), seperti dilansir dari CNBCIndonesia.

Baca Juga :  Elektabilitas Muhamad Naik Hampir 20 Persen dalam Dua Bulan, Survei Indikator Diragukan Pengamat

“Sebab biaya pengiriman tiap dosisnya pun sekitar $2. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya. Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia”, ujar Honesti.

Honesti melanjutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, dalam menentukan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor. Salah satu adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

Penentuan harga vaksin Sinovac di Indonesia juga mengikuti Prinsip-prinsip ini. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan.

Baca Juga :  Tuding RS COVIDkan Pasien, KIP Jateng Nilai Moeldoko-Ganjar Bikin Gaduh

Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP). Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini.

Data terakhir menunjukkan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring. Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19. [ind]

Comment