Waspada, 8 Tanda Ini adalah Gejala Sulit Hamil

Kehamilan merupakan sebuah perjalanan yang unik. Bagi sebagian besar pasangan, kehamilan dapat mudah terjadi. Sementara bagi sebagian pasangan lainnya, kehamilan tak semudah yang dibayangkan karena berbagai faktor. Walau kasus infertilitas harus ditegakkan dengan pemeriksaan detail oleh dokter spesialis kandungan, namun ada beberapa tanda yang perlu Mums curigai sebagai gejala infertlitas. Untuk memperkaya info Mums dan Dads, yuk baca sampai habis informasi berikut ini.

8 Tanda Penting Gangguan Reproduksi

Infertilitas bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Faktanya, sepertiga masalah infertilitas berasal dari wanita dan sepertiga lainnya dari pria. Sementara sepertiga lainnya bisa dikarenakan kombinasi keduanya, faktor lain, atau penyebab yang tidak diketahui.

Khusus untuk wanita, penyebab paling umum ketidaksuburan wanita mencakup masalah ovulasi, kerusakan saluran tuba atau rahim, serta masalah dengan leher rahim. Usia juga memainkan peran penting dalam kesuburan wanita,. Pasalnya, seiring bertambahnya usia seorang wanita, kesuburan secara alami cenderung menurun.

Masalah ovulasi dapat disebabkan oleh satu atau beberapa hal, seperti:

  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Tumor atau kista.
  • Gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
  • Penggunaan alkohol atau narkoba.
  • Masalah kelenjar tiroid.
  • Kelebihan berat badan.
  • Stres.
  • Olahraga intens yang menyebabkan hilangnya lemak tubuh secara signifikan.
  • Siklus menstruasi yang sangat singkat.

Di samping itu, ada beberapa gejala infertilitas yang khas terjadi pada wanita dan bisa menjadi panduan Mums agar segera memeriksakan diri ke dokter. Beberapa tanda tersebut antara lain:

1. Sakit saat berhubungan intim

Nyeri saat berhubungan seksa tau dispareunia, bisa menjadi tanda masalah kesehatan mendasar yang dapat memengaruhi kesuburan wanita karena merupakan gejala dari kondisi medis yang mendasarinya. Misalnya, infeksi pada vagina, endometriosis, dan fibroid (tumor jinak).

2. Menstruasi lama, banyak, dan sakit

Kondisi menstruasi sangat menggambarkan bagaimana kondisi reproduksi Mums. Jika setiap haid Mums merasakan kram hebat dalam jumlah hari yang lama dan volume darah banyak, maka tak perlu menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dikhawatirkan itu termasuk gejala endometriosis, yaitu jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Endometriosis merupakan faktor risiko infertilitas yang patut diwaspadai karena mengakibatkan kerusakan jaringan dan perubahan bentuk anatomis. Fungsi alami alat reproduksi pun terpengaruh dan dapat menyebabkan kemandulan.

Baca Juga :  Waspadai Gejala COVID-19 yang Tidak Biasa

Gejala endometriosis lain yang umum ditemukan meliputi:

  • Nyeri panggul kronis (tidak hanya saat menstruasi).
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Sakit punggung.
  • Kelelahan.
  • Mual
  • Menstruasi tidak teratur dan sering vlek.
  • Masalah usus atau nyeri saat buang air besar

3. Darah haid berwarna gelap atau pucat

Pada umumnya, darah akan berwarna cerah di awal menstruasi, lalu semakin pekat di hari kedua hingga keempat. Namun, jika Mums menemukan darah menstruasi berwarna sangat gelap sedari hari pertama haid, segeralah memeriksakan diri ke dokter, karena dikhawatirkan merupakan gejala endometriosis dan perlu penanganan khusus.

Selain itu, perhatikan pula jika darah menstruasi terlihat lebih pucat dari biasanya karena hal ini juga perlu menjadi perhatian.

4. Siklus haid tidak teratur

Lamanya siklus menstruasi bervariasi antarindividu dan dari waktu ke waktu. Namun, hal itu tidak menjadi masalah selama masih dalam kisaran siklus menstruasi yang ideal, yaitu 24-28 hari.

Jika Mums memiliki siklus haid yang tidak teratur atau bahkan sering tidak mendapat haid selama beberapa bulan, itu berarti Mums tidak berovulasi secara teratur dan dapat menyebabkan infertilitas. Padahal, di masa ovulasi ini ovarium melepaskan sel telur agar bisa bertemu dengan sel sperma dan terjadi pembuahan.

Ovulasi tidak teratur ini sendiri dapat disebabkan oleh banyak masalah, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, kekurangan berat badan, dan masalah tiroid.

Baca juga: Menstruasi Selalu Maju Artinya Subur?

5. Fluktuasi hormon

Tanda-tanda perubahan hormonal bisa tidak spesifik, tidak disadari, atau tidak diketahui penyebab yang mendasarinya, hingga dilakukan pemeriksaan mendetail oleh dokter.

Namun untuk mendeteksinya, fluktuasi hormon biasanya ditunjukkan oleh gejala berikut ini:

  • Kenaikan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Jerawat parah.
  • Kaki dan tangan terasa dingin.
  • Berkurang atau hilangnya hasrat seksual
  • Keluarnya cairan dari puting di saat tidak sedang menyusui.
  • Tumbuh rambut di area wajah.
  • Rambut menipis di bagian atas kepala.
Baca Juga :  Gangguan Asam Lambung Heartburn Saat Hamil, Salah Makan atau Hormonal?

6. Kondisi medis yang mendasari

Sejumlah penyakit bisa menurunkan atau memengaruhi kesuburan, seperti:

  • Kerusakan pada saluran tuba atau ovarium.
  • Menopause dini.
  • PCOS.
  • Endometriosis.
  • Pengobatan kanker dan kanker.

7. Obesitas

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa obesitas dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi. Wanita dengan obesitas memiliki kemungkinan lebih rendah untuk hamil dan berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesuburan serta kehamilan, dibandingkan wanita tanpa masalah berat badan.

8. Tidak hamil setelah satu tahun menikah

Tanda utama infertilitas adalah jika tidak kunjung hamil setelah rutin berhubungan intim tanpa kontrasepsi selama satu tahun. Berbeda untuk wanita berusia di atas 35 tahun, mungkin saja mengalami gangguan kesuburan jika belum hamil setelah 6 bulan mencoba.

Baca juga: Apa Sih Penyebab Menstruasi Terlambat?

Bagaimana Perawatan Infertilitas Wanita?

Sekitar 80% pasangan suami istri akan hamil dalam waktu enam bulan sejak mulai mencoba hamil. Selebihnya, sekitar 90% akan hamil setelah satu tahun jika melakukan hubungan seksual di waktu yang tepat.

Jika Mums memiliki kemungkinan mengalami gangguan kesuburan, sangat disarankan tidak menunggu untuk memeriksakan kesehatan suami dan istri ke dokter. Umumnya dokter akan meminta Mums dan Dads melakukan tes kesuburan dasar terlebih dahulu.

Jika tidak ditemukan hal yang serius, Mums tetap bisa mencoba hamil secara alami. Sementara jika ada masalah dan Mums mengetahuinya lebih cepat, maka peluang untuk berhasil hamil dengan perawatan kesuburan akan lebih tinggi.

Dalam dunia medis, infertilitas pada wanita paling sering ditangani dengan satu atau lebih metode, seperti:

  • Memeriksakan ketidakseimbangan hormon, endometriosis, atau siklus menstruasi yang pendek melalui pengambilan sampel darah.
  • Minum obat untuk merangsang ovulasi.
  • Minum suplemen untuk meningkatkan kesuburan.
  • Minum antibiotik untuk menghilangkan infeksi.
  • Menjalani operasi kecil untuk menghilangkan penyumbatan atau jaringan parut di saluran tuba, rahim, atau area panggul.
Baca juga: Foreplay Sebelum Berhubungan Intim? Penting Atau Tidak?

Sumber:

Medical News Today. Signs of Infertility.

American Pregnancy. Infertility in Women.

Web MD. Understanding Infertility.

Comment