Penghematan, Mercedes-Benz Bakal Hentikan Produksi Transmisi Manual

KalbarOnline.com – Mercedes mengumumkan strategi pemotongan biaya utaman untuk mencapai profit yang lebih tinggi. Produsen mobil Jerman itu secara bertahap akan menghentikan transmisi manual dan mengurangi jumlah mesin pembakaran internal hingga 40 persen pada 2025 dan hingga 70 persen pada 2030.

Target dari rencana radikal Mercedes-Benz itu adalah dapat memangkas biaya tetap atau berhemat dalam pengeluaran riset dan pengembangan hingga lebih dari 20 persen pada 2025. Seperti diketahui, sisi riset dan pengembangan atau (R&D) adalah bagian paling menguras biaya bagi banyak industri tak terkecuali otomotif.

  • Baca juga: 50 Tahun Hadir, Intip Sejarah Mercedes-Benz di Tanah Air

“Sementara kami akan memperluas portofolio listrik menuju pangsa lebih dari 50 persen dari penjualan global pada tahun 2030, investasi kami dalam pengembangan mesin pembakaran akan menurun dengan cepat dan jumlah varian mesin bakar akan turun hingga 70 persen pada tahun 2030,” kata Markus Schaefer, Direktur Operasi Mercedes-Benz.

Baca Juga :  50 Tahun Hadir, Intip Sejarah Mercedes-Benz di Tanah Air

Meski demikian, Mercedes tidak pernah menjadi merek yang dikaitkan dengan transmisi manual. Mereka menawarkan sangat sedikit model dengan pilihan tiga pedal dengan biasanya model manual ada pada varian entry level mereka di wilayah seperti Eropa.

Sebagai gambaran, jajaran perusahaan otomotif Amerika Serikat (AS) saat ini tidak menyertakan model apa pun yang dilengkapi dengan transmisi manual. Jadi terkait Mercedes-Benz akan menghentikan pengembangan transmisi manual seharusnya tidak terlalu mengejutkan.

Baca Juga :  Mercedes-Benz Luncurkan Dua SUV Baru, Harganya Segini

Produsen mobil Jerman itu juga akan mengembangkan sistem operasi MB.OS miliknya sendiri, yang akan tiba di pasar pada 2024. Sistem operasi baru itu akan memusatkan kendali semua domain kendaraan dan antarmuka atau user interface (UI) pelanggan akan dirancang dengan arsitektur yang dapat diskalakan dan akan memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi dan pembaruan yang lebih rutin.

Mercedes belum berkomentar tentang model mana yang akan terpengaruh pertama kali atau kapan tindakan ini akan mulai dilakukan. Namun, CEO Mercedes-Benz Ola Kallenius mengatakan kepada analis bahwa model kompak seperti seri A dan B-Class tidak akan menjadi prioritas utama. Hal ini seperti dikutip dari AutoNews.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment