Donald Trump: Saya Mengalahkan Virus Tiongkok yang Gila dan Mengerikan

KalbarOnline.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, masih tetap memberikan tekanan terhadap Tiongkok meski dirinya sempat terpapar Covid-19. Bahkan, dia tampak emosional setelah merasakan kondisinya semakin baik. Trump berkoar mampu mengalahkan virus Korona dan mengucapkannya dengan virus Tiongkok.

Lebih dari seminggu setelah dinyatakan positif Covid-19, Trump menggambarkan dirinya pada Minggu (11/10) dalam kondisi yang sangat baik. Dia mengatakan tidak lagi minum obat apa pun.

  • Baca juga: Peneliti AS Temukan Bukti Aerosol Covid-19 Berbentuk Jet Lewat Obrolan

“Saya mengalahkan virus Tiongkok yang gila dan mengerikan ini,” ungkap Trump dalam wawancara telepon di acara Sunday Morning Futures di Fox News Channel seperti dilansir VOA News. “Sepertinya saya kebal, mungkin untuk waktu yang lama, waktu yang singkat, mungkin seumur hidup,” imbuh Trump.

Trump bahkan mengatakan dirinya memiliki “cahaya pelindung” setelah dirawat dan minum sejumlah obat selama empat hari di rumah sakit dan setelah kembali ke Gedung Putih pada minggu lalu. Hanya saja, Trump tidak membeberkan secara jelas bahwa dirinya dinyatakan negatif atau tidak.

Baca Juga :  Peneliti AS Temukan Bukti Aerosol Covid-19 Berbentuk Jet Lewat Obrolan

Tidak lama setelah wawancara dengan televisi, Trump mengunggah cuitan di Twitter bahwa dirinya telah mendapatkan lampu hijau dari dokter Gedung Putih terkait kondisi dirinya. “Itu berarti saya tidak akan terkena lagi (kebal). Tentu saja saya sangat senang,” bunyi cuitan Trump.

Pihak Twitter lantas bereaksi. Mereka menonaktifkan beberapa cuitan Trump dan menandainya karena melanggar aturan Twitter tentang informasi yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya terkait dengan Covid-19. Itu tentang cuitan Trump dirinya kebal dan tak bisa terkena Covid-19 lagi. Padahal, sejumlah kasus infeksi ulang ditemukan pada pasien di Tiongkok dan Korea Selatan.

Baca Juga :  Mencontoh Singapura, Kasus Aktif Pasien Covid-19 Kurang dari 100 Orang

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, hanya memberikan informasi terbatas tentang kekebalan dan infeksi ulang. Seseorang yang telah pulih dari Covis-19 mungkin memiliki tingkat virus yang rendah dalam tubuhnya hingga tiga bulan setelah diagnosis dan tidak menularkan ke orang lain.

“Studi tersebut tidak menyiratkan bahwa seseorang kebal terhadap infeksi ulang SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dalam tiga bulan setelah terinfeksi,” ungkap CDC.

Trump sendiri mengatakan dia merasa sangat baik setelah disuntik dengan koktail antibodi eksperimental. Hanya saja, suntikan itu belum disetujui oleh peneliti pemerintah untuk digunakan secara umum pada pasien Covid-19. Trump juga menegaskan sudah tak sabar ingin mulai melakukan kampanye lagi dan mulai menyerang pesaingnya, Joe Biden.

Comment