Ultah Partai Buruh, Kim Jong Un Berencana Unjuk Kekuatan Militer

KalbarOnline.com – Akhir pekan ini merupakan momen penting bagi penguasa Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Sabtu (10/10) bertepatan dengan peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh. Pewaris takhta Kim Jong-il itu berniat menggunakan kesempatan tersebut sebagai ajang menciptakan citra kuat di tengah cobaan.

Pemerintah Korea Utara belum mengumumkan rencana perayaan mereka. Namun, 38 North, situs yang mengawasi Korut, melaporkan bahwa persiapan yang dilakukan Jong-un lumayan besar. Foto satelit yang diambil selama dua bulan belakangan menunjukkan ribuan prajurit yang berlatih berbaris. Versi mereka, pawai prajurit itu bakal disusul dengan barisan tank dan kendaraan taktis lainnya.

  • Baca juga: Adik Perempuan Kim Jong Un Kembali Muncul Usai Menghilang 2 Bulan
Baca Juga :  KNPI Malaysia Apresiasi Kemenlu dan KBRI Terkait IG Penghina Raja

”Sepertinya mereka ingin melakukan perayaan besar-besaran,” ujar Vincent Brooks, mantan komandan US Forces Korea (USFK) seperti yang dilansir oleh Agence France-Presse.

Namun, poin utama perayaan bukanlah soal pawai, melainkan berbagai senjata yang bakal dipamerkan. Banyak pakar percaya bahwa Jong-un bakal menunjukkan teknologi rudal nuklir paling mutakhir miliknya. Jong-un ingin menunjukkan pesan bahwa Korut masih kuat dan bisa menciptakan senjata mutakhir meski diterpa sanksi ekonomi, banjir, dan pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Kantongi 5 Suara, Biden Raih Kemenangan di New Hampshire

”Rakyat Korut sudah frustrasi karena masalah ekonomi berkepanjangan. Pamer rudal merupakan cara paling efektif bagi mereka,” ujar Nam Sung-wook, pakar Korut dari Korea University Korea Selatan (Korsel), kepada The Guardian.

Senjata Korut memang tak bisa diremehkan. Rumor yang beredar, mereka berhasil memproduksi rudal balistik antarbenua alias ICBM. Secara teori, Korut bisa menyerang AS langsung dengan senjata tersebut.

Namun, pakar ragu bahwa Jong-un bakal melakukan uji coba dengan senjata tersebut. Menurut mereka, pemerintah masih berharap pembicaraan denuklirisasi dengan AS bisa menyambung kembali.

Comment