Final Grand Slam Hadirkan Duel Petenis Muda Berusia 21 dan 19 Tahun

KalbarOnline.com – Dua petenis muda akan bentrok di partai final tunggal putri grand slam Prancis Terbuka malam nanti. Petenis 21 tahun Amerika Serikat Sofia Kenin akan meladeni perlawanan petenis 19 tahun asal Polandia Iga Swiatek.

Itu sekaligus pesta bagi para petenis muda di ajang Prancis Terbuka.

Sebab, kali ini tidak ada nama-nama top Serena Williams, Victoria Azarenka, Naomi Osaka, Simona Halep, ataupun Petra Kvitova. Bagi Swiatek, itu bahkan menjadi pengalaman pertamanya tampil di final ajang mayor.

Sebelumnya paling banter dia hanya mampu mencapai babak keempat. Itu terjadi di Australia Terbuka tahun ini. Dengan menduduki peringkat ke-54 dunia saat ini, Swiatek tercatat sebagai finalis grand slam Prancis Terbuka dengan peringkat terendah, sejak WTA memberlakukan sistem ranking elektronik mulai 1975.

Baca Juga :  Lifter Terbaik Indonesia Sangat Fokus untuk Raih Emas Olimpiade Tokyo
Petenis 19 tahun asal Polandia Iga Swiatek menembus final Prancis Terbuka 2020. (MARTIN BUREAU / AFP)

”Aku menikmati peran sebagai underdog,” ucap Swiatek dilansir ESPN. ”Tampil di final masih terasa belum nyata untukku. Tapi, di sisi lain aku masih yakin bisa tampil apik di final,” tambahnya.

Di semifinal, Swiatek menumbangkan perlawanan petenis Argentina Nadia Podorska. Dia menang dua set langsung 6-2, 6-1.

Sementara itu, Kenin akan datang ke partai puncak dengan status unggulan. Ranking ke-6 dunia itu akan merasakan final keduanya di ajang mayor sepanjang karir.

Baca Juga :  Sikutan Brutal Alistair Overeem Menghabisi Lawannya pada Detik ke-26

Pada penampilan perdananya Februari lalu, dia sanggup menjadi juara dengan mengempaskan Garbine Muguruza di final Australia Terbuka. ”Jelas, aku ingin menang sekali lagi kali ini,” ucap Kenin.

Di semifinal, dia melumat Kvitova. Juara grand slam Wimbledon dua kali itu takluk dua set langsung 4-6, 5-7. ”Dia memang layak berada di final,” ucap Kvitova tentang Kenin.

Jika mampu menjadi juara, ranking Kenin akan melonjak ke peringkat ke-3 dunia. Dia juga akan tercatat sebagai petenis tunggal putri pertama yang mampu menjuarai grand slam dua kali dalam satu musim sejak Angelique Kerber melakukannya pada 2016.

Comment