Categories: Nasional

DPR Minta TPN OPM Mau Berdialog daripada Gunakan Kekerasan

KalbarOnline.com – Anggota Komisi I DPR, Yan Permenas Mandenas meminta kelompok ‎Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) yang bermarkas di Kabupaten Intan Jaya, Papua, menghentikan kekerasan, yang berujung jatuhnya korban jiwa. Ia berharap agar kelompok TPN OPM yang mengklaim perbuatan mereka atas nama perjuangan, lebih mengedepankan ruang-ruang dialog ketimbang aksi kekerasan.

“Saya tidak ingin menyudutkan siapapun. Tapi, jangan jadikan masyarakat sebagai korban. Hentikan kekerasan. Ada ruang dialog yang bisa digunakan, ketimbang aksi tembak-menembak antara kelompok masyarakat bersenjata (red.) dengan aparat TNI dan Polri,” ‎ujar Yan Permenas kepada wartawan, Sabtu (10/10).

Anggota Fraksi Gerindra ini mengklaim terus memantau dan berdiskusi dengan rekan-rekannya di Komisi I DPR RI, mengenai apa yang terjadi di Papua khususnya di Kabupaten Intan Jaya. “Tadi, kami juga kaget mendengar dua orang rombongan dari tim pencari fakta bentukan Menkopolhukam terkena tembakan. Ini harusnya tidak terjadi. Apalagi salah seorang tim merupakan dosen UGM. Kami berharap keduanya lekas sembuh dan permasalahan di Intan Jaya segera terselesaikan,” katanya.

Yan Mandenas juga menyoroti kinerja aparat penegak hukum yang ada di Papua, terlebih khusus di satuan intelejen. Hal itu dikatakannya lantaran adanya gangguan terhadap tim pencari fakta tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani.

“Kalau intelejen kita bagus, harusnya tim pencari fakta tidak ada yang tertembak. Artinya kalau di lokasi kejadian masih rawan, aparat bisa mengingatkan kepada tim untuk berhati-hati atau menunda melakukan tugas mereka, sampai kondisi disana stabil,” tuturnya.

Yan Mandenas berharap aparat penegak hukum dengan kelompok sipil bersenjata untuk melalukan gencatan sejata, agar tak ada lagi korban atas konflik yang terjadi di Papua khususnya di Intan Jaya. “Intan Jaya harus kembali kondusif. Tidak boleh ada aksi balas dendam. Lihat sudah ada masyarakat menjadi korban, bahkan hamba Tuhan serta prajurit TNI, ke depan siapa lagi yang dijadikan korban?” katanya.

Diketahui, dua orang dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya dilaporkan diadang kelompok sipil bersenjata dalam perjalanan pulang dari Distrik Hitadipa menuju Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Jumat (9/10). Akibatnya dua orang terluka yakni prajurit Satgas Apter Hitadipa, Sertu Akbar mengalami luka tembak di pinggang dan kedua anggota Tim TGPF yakni Dosen UGM Bambang Purwako, mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan tangan kiri.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

9 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

11 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

11 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

12 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

12 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

12 hours ago