Categories: Nasional

Penetapan Harga Vaksin Covid-19 Harus Dilakukan Secara Hati-Hati

KalbarOnline.com – Pemerintah hingga saat ini masih membahas penetapan harga vaksin Covid-19 yang rencananya akan segera diberikan secara nasional dalam waktu dekat. Sedangkan untuk obat, tentunya ditetapkan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito yang menjelaskan harga vaksin masih dalam tahapan pembahasan dan belum ditetapkan. Obat-obatan di Indonesia semuanya diatur dalam harga eceran tertinggi. Misalnya untuk Remdesivir diperuntukkan bagi pasien di fasilitas pelayanan kesehatan dan tidak dijual bebas.

  • Baca juga: Meski Vaksin Tersedia, Covid-19 Tak Bisa Langsung Musnah

“Harga vaksin masih dibahas. Selama dalam perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan, perlu ditekankan kembali bahwa seluruh biaya baik pengobatan maupun perawatan Covid-19 ditanggung oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk menjalani perawatan dan pengobatan Covid-19 jika diperlukan,” tegas Prof Wiku dalam konferensi pers, Jumat (9/10).

Menurutnya, pemerintah masih dalam tahapan menyelesaikan kategori prioritas sesuai dengan parameter yang sedang didiskusikan. Selain itu pemerintah juga mengestimasi skema platform dan kelompok prioritas klaster target dengan berbagai pertimbangan. Harga vaksin menurutnya harus ditetapkan dengan hati-hati.

“Terutama dari aspek risiko dan penyebaran penyakit. Dan dari segi logistik, kami berupaya menghitung ketersediaan SDM pemberi vaksinasi dan layanan yang memerlukan cold chain dalam vaksinasi. Sesuai dengan standar internasional. Intinya pembahasan harga vaksin membutuhkan kehati-hatian,” jelas Prof Wiku.

Dia menegaskan solusi dari pandemi Covid-19 ini bukan hanya vaksinasi. Solusi yang sudah bisa dilakukan saat ini dan bahkan sangat mudah dilakukan adalah menjalankan disiplin protokol 3M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

“Perilaku disiplin protokol kesehatan dan konsistensi menjalankannya ini merupakan investasi kesehatan jangka panjang dalam rangka meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Dirinya mengatakan vaksin ini bukan satu-satunya jaminan keberhasilan penuntasan pandemi Covid-19 di Indonesia. Vaksin merupakan salah satu bentuk intervensi medis untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah pandemi.

“Program vaksinasi ini juga harus diikuti kesadaran dan kedisiplinan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. Tanpa adanya kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan maka upaya penumpasan pandemi Covid-19 ini akan sangat sulit dilakukan,” tandasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemkab Kubu Raya Percepat Gerakan Tanam Padi

KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Padi (Gertam) 2024…

3 hours ago

Wabup Ketapang Hadiri Anniversary dan Halal Bihalal Generasi Rock Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Anniversary 3 tahun sekaligus halal bihalal Generasi…

5 hours ago

Wakili Bupati, Asisten Setda Ketapang Tutup Gebyar Talenta Pendidikan 2024

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ketapang,…

5 hours ago

Asisten I Setda Ketapang Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan

KalbarOnline, Ketapang - Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Ketapang, Heryandi menjadi inspektur upacara…

5 hours ago

Mantan Sekda Kalbar M Zeet Assovie Tutup Usia, Pj Gubernur Harisson Sampaikan Duka Mendalam

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2010 - 2018,…

6 hours ago

Konsul Malaysia Kagumi Tradisi Halal Bihalal di Indonesia

KalbarOnline, Pontianak - Tradisi halal bihalal yang menjadi agenda rutin tahunan setiap bulan Syawal dalam…

6 hours ago