Membaca Label Nutrisi, Kunci Keberhasilan Diet?

Kamu bingung kenapa tetap gemuk walaupun sudah mengurangi makan? Atau sedang berusaha menurunkan kolesterol dan tidak tahu bagaimana mencaritahu kandungan kolesterol di label makanan? Membaca label memang belum umum dilakukan masyarakat kita, meskipun saat ini kampanye membaca label sudah sering disosialisasikan.

Setiap orang mempunyai alasan yang berbeda beda kenapa mereka melihat label nutrisi di kemasan sebelum memutuskan membeli. Ada yang beralasan karena tengah diet sehingga harus membatasai asupan kalori, ingin mengurangi asupan lemak jahat, dan lain-lain.

Label nutrisi yang tertera pada kemasan pangan dapat membantu Kamu untuk mengetahui kandungan bahan makanan dan minuman tersebut sehingga dapat membantu Kamu mendapatkan asupan nutrisi yang lebih baik dan sesuai dengan tujuanmu.

Baca juga: Membaca Informasi pada Label Pangan

Cara Membaca Label Nutrisi

Biasanya label nutrisi yang tertera pada sisi samping atau belakang kemasan terdiri dari empat bagian, yaitu takaran saji, energi total (jumlah kalori), informasi nutrisi, dan angka kecukupan gizi harian tubuh, pada artikel kali ini kita akan membahasnya satu persatu.

1. Takaran Saji

Saat pertama melihat label nutrisi, perhatikan jumlah per sajian per kemasan dan takaran sajinya. Agar mempermudah masyarakat, biasanya dilakukan standarisasi takaran saji seperti satuan unit per gram dan per keping atau bisa pula menyerupai benda sehari-hari seperti per sendok, per gelas, dan lain-lain.

Baca Juga :  Warna Feses Tidak Biasa, Pengaruh Makanan Atau Penyakit?

Yang penting untuk diingat adalah jumlah nutrisi yang tertera pada label termasuk energi total (jumlah kalori) merujuk pada satu takaran saji, jadi bila satu kemasan bertuliskan 5 takaran saji, dan pada bagian label kalori bertuliskan 200 kalori, jika Kamu habiskan satu kemasan, maka sebenarnya kamu sudah mengonsumsi 1000 kalori atau dua kali lipat.

2. Energi Total (Jumlah Kalori)

Untuk mencapai berat badan ideal, Kamu harus memperhatikan jumlah kalori yang masuk dari makanan dan minuman yang Kamu konsumsi. Bila Kamu ingin mengetahui berapa jumlah kalori yang harus Kamu capai untuk menuju berat badan ideal, Kamu dapat menghitungnya melalui indeks masa tubuh dan BMR (base metabolic rate). Ini adalah jumlah kalori yang dibakar tubuh tanpa Kamu melakukan aktifvtas. Target masing-masing orang dapat berbeda sesuai umur, jenis kelamin, tinggi, berat, dan aktifivas fisiknya.

Baca juga: Makanan Ini Nampak Sehat untuk Diabetes, Padahal Tidak!

3. Nutrisi

Label nutrisi memberikan informasi nilai kandungan gizi yang dapat Kamu manfaatkan untuk memilih asupan yang jauh lebih sehat. Pilih makanan yang rendah lemak jenuh, garam, dan gula tambahan. Ketiganya diasosiasikan dengan berbagai dampak negatif kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

Sebagai gantinya, pilih bahan makanan yang kaya serat, vitamin D, kalsium, zat besi, dan kalium. Zat-zat gizi ini dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna, menurunkan gula darah dan kolesterol, dan membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

Baca Juga :  Meski Harganya Murah, Manfaat Pepaya untuk Kesehatan Sungguh Ajaib!

4. Persentasi angka kebutuhan gizi

Persentasi angka kebutuhan gizi (AKG) adalah perbandingan asupan yang dikonsumi dengan kebutuhan total harian dalam persen yakni diambil rata-rata 2000 kalori. Apa fungsi dari persentase angka kebutuhan gizi?

Persentase tersebut membantu Kamu menentukan apakah makanan atau minuman tersebut bernilai gizi tinggi atau rendah, jika nilainya ≤ 5% per saji maka dianggap memiliki nilai gizi rendah dan bila bernilai ≥ 20% maka dianggap memiliki nilai gizi tinggi.

Sebagai contoh, makanan yang bertuliskan memiliki 13 gram lemak dengan dengan persentase angka kebutuhan gizi 20%, memiliki arti bahwa 13 gram lemak sudah memenuhi 20% atau seperlima kebutuhan harian Kamu, bila kebutuhan kalori Kamu 2.000 kalori per hari. Kesimpulannya, lemak di sini memiliki nilai gizi tinggi.

Setelah mengetahui cara membaca label nutrisi ini, apakah Kamu tertarik untuk mulai membacanya sebelum membeli makanan dan minuman favoritmu?

Baca juga: Tips Membatasi Gula, Garam, Lemak: Biasakan Baca Label Pangan!

Referensi:

Raksha G, Neeta D. 2018. Food label reading: Read before you eat J Educ Health Promot. 2018; 7: 56. doi: 10.4103/jehp.jehp_35_17

Michael P. 2018. Food labeling. https://medlineplus.gov/ency/article/002459.htm

Comment