Kesalahan yang Umum Dilakukan saat Menyapih si Kecil

Menyusui memang sebuah perjalanan yang indah. Namun karena berbagai hal, menyapih terkadang harus dilakukan. Agar proses menyapih berjalan lancar dan minim drama, ada beberapa hal yang perlu Mums hindari.

Dengan harapan, perjalanan indah ini berakhir dengan kisah yang indah pula dan tidak menggoreskan kesan buruk untuk Mums maupun si Kecil. Penasaran kesalahan apa saja yang harus dijauhi saat menyapih? Terus scroll down ya, Mums.

Hindari Kesalahan Ini Ketika Menyapih

Tidak ada batasan pasti sampai kapan Mums harus menyusui si Kecil. Selepas ia mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) dan usianya terus bertambah, sangat boleh terus menyusuinya selama Mums dan si Kecil senang melakukannya. Baik Mums dan si Kecil pun akan terus mendapat manfaat dari menyusui.

Namun, menyapih sah-sah saja dilakukan ketika si Kecil dirasa sudah siap dan berusia di atas 1 tahun. Bahkan sebenarnya, menyapih bisa dilakukan dengan berbagai skenario, seperti menyapih secara alami (si Kecil yang menginginkan) dan menyapih terencana (atas dasar pertimbangan Mums).

Yang penting untuk diingat, perjalanan menyapih si Kecil semestinya bukan menjadi perpisahan yang menyakitkan untuk si Kecil maupun Mums. Maka, ada beberapa hal yang perlu Mums hindari lakukan ketika berniat untuk menyapih si Kecil, yaitu:

1. Berhenti menyusui si Kecil sama sekali

Prinsip menyapih bukan berarti tidak boleh menyusui sama sekali. Mums bisa menguranginya secara perlahan, sambil melihat bagaimana responsnya ketika frekuensi menyusui dikurangi.

Ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan, yaitu:

  • Kurangi jadwal menyusuinya secara bertahap, selama 3-4 hari, hingga si Kecil benar-benar berkurang menyusu. Jika semua berjalan lancar, bisa saja Mums berhasil untuk menyapih si Kecil secara penuh dalam waktu 2 minggu.
  • Menyapih sebagian, yaitu mengganti 1 atau lebih sesi menyusui secara langsung (direct breastfeeding) dengan memberikan ASI perah menggunakan cangkir atau botol, dan tetap menyusui si Kecil secara langsung di lain waktu. Cara ini efektif jika Mums akan kembali bekerja atau melanjutkan pendidikan, tetapi tetap ingin menyusui.
  • Lakukan proses menyapih di siang hari terlebih dulu. Jika sudah berhasil, Mums bisa melanjutkan usaha untuk menyapih di malam hari.

2. Terburu-buru

Apa yang terjadi ketika kita melakukan sesuatu dengan terburu-buru? Hasilnya bisa saja tak maksimal, tak berjalan lancar, ataupun tak sesuai harapan. Sama halnya dengan menyapih. Ketika dilakukan dengan target waktu yang terlalu pendek dan ambisius tanpa memperhatikan respons si Kecil, yang ada Mums malah menimbulkan trauma untuknya.

Jika penyapihan berlangsung terlalu cepat bagi anak, ia biasanya akan memberi tahu Mums melalui perilakunya. Umumnya anak akan lebih sering tantrum, rewel, terjaga di malam hari, takut berpisah, serta lebih manja daripada biasanya. Mums pun berisiko mengalami penyumbatan saluran susu, mastitis, atau abses payudara.

Baca Juga :  Penyebab Gangguan Identitas Disosiatif atau Kepribadian Ganda

Jika si Kecil sedang sakit atau tumbuh gigi, ini juga dapat mengganggu proses menyapih. Jadi, lebih baik Mums merencanakan ulang proses menyapih dan menunggu hingga kondisinya kembali prima.

Baca juga: Serunya Menjadi Orang Tua Baru!

3. Hindari cara lama

Mums pasti tak asing mendengar cerita para ibu zaman dulu yang menggunakan cara drastis untuk menyapih. Mengoleskan puting dengan sesuatu yang pahit, membohongi si Kecil, dan lain sebagainya. Cara tersebut memang efektif, tetapi sayangnya tidak akan membuat pengalaman menyapih menjadi positif bagi Mums dan si Kecil. Bahkan cara ini tergolong berisiko karena dapat merusak kepercayaan si Kecil pada Mums.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, penyapihan yang paling ideal dan paling mudah untuk Mums dan si Kecil adalah jika dilakukan secara bertahap, yaitu dalam beberapa minggu, bulan, atau bahkan lebih lama. Penyapihan yang tiba-tiba hanya boleh dilakukan dalam keadaan ekstrem, misalnya ketika Mums sakit keras.

4. Membiarkan si Kecil menangis lama

Perlu diakui, proses menyapih memang akan diwarnai dengan drama penolakan si Kecil, sehingga ia akan menangis ketika Mums mulai melatihnya untuk mengurangi frekuensi menyusui dari payudara secara langsung.

Namun, jangan abaikan tangisan si Kecil, ya. Bukannya jadi memahami konsep menyapih, si Kecil akan mengartikan pengalaman ini sebagai bentuk ketidakpedulian Mums terhadap kebutuhannya, sehingga membuatnya frustrasi dan memengaruhi pertumbuhan kecerdasannya.

Tak lain dan tak bukan, cara terbaik untuk mengatasi situasi ini adalah dengan menggendong atau memeluk si Kecil dan menghiburnya. Selain itu, tawarkan ia pengganti untuk membuatnya nyaman, misal minum susu dari gelas, makan camilan buah, dan lain-lain.

Baca juga: Bisakah Bayi Mengenali Ekspresi Wajah Seseorang?

Beda Waktu, Beda Cara Menyapihnya

Sebagai sebuah tahap yang besar untuk hidup si Kecil, maka tak perlu heran jika menyapih membutuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra. Mums pun memerlukan cara yang berbeda berdasarkan waktunya.

Itulah kenapa para ahli banyak memberikan tips menyapih untuk diaplikasikan di siang hari dan di malam hari. Selain itu, berdasarkan fakta dari pakar kesehatan anak, Mark Weissbluth, tidur siang dan malam hari dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda, sehingga cara memperlakukannya pun perlu dibedakan.

Untuk proses penyapihan di siang hari, beberapa tips yang penting Mums terapkan adalah:

  • Tidak menawarkan menyusui, tetapi juga tidak menolak ketika si Kecil meminta.
  • Ubah rutinitas harian. Hal ini untuk mengalihkan perhatian si Kecil untuk menyusu karena ia “disibukkan” dengan rutinitas yang baru.
  • Ajak suami atau anggota keluarga lain untuk terlibat. Misalnya, jika si Kecil terbiasa untuk menyusu saat bangun tidur di pagi hari atau sebelum tidur di malam hari, maka minta suami atau anggota keluarga lain untuk menggantikan posisi Mums. Selain memudahkan proses penyapihan, ini juga menjadi kesempatan suami untuk mengeratkan bonding dengan si Kecil.
  • Tawarkan pengganti. Jika si Kecil masih bisa dibujuk, Mums bisa menawarkan beberapa hal lain untuk mengganti permintaannya menyusu. Contohnya, mengemil buah, mencoba permainan baru, dan lain sebagainya.
  • Persingkat sesi menyusui atau tunda. Ketika si Kecil minta disusui, coba dulu untuk menunda beberapa menit sambil mengalihkan perhatiannya ke hal yang lain. Ketika ia sudah tak sabar dan bersikeras untuk tetap disusui, sampaikan kepadanya bahwa ia boleh menyusu, tetapi dengan waktu terbatas. Mums bisa menggunakan trik lagu, misalnya menyusui si Kecil sambil bernyanyi lagu ABC. Ketika lagu selesai dinyanyikan, maka ia harus berhenti menyusu.
Baca Juga :  Ahmadi Senang Terima Bantuan Pangan Pemkot Pontianak Atasi Stunting

Seperti yang Mums tahu, si Kecil membutuhkan rutinitas tertentu agar kualitas tidurnya di malam hari lebih berkualitas. Ia harus membersihkan diri pukul berapa, diajak membaca buku, atau disusui hingga akhirnya tertidur. Jika menyusu adalah salah satu rutinitas wajib sebelum si Kecil tidur, tentu akan menjadi sebuah tantangan untuk menidurkannya saat sesi menyusui harus dihilangkan.

Untuk membantu proses penyapihan di malam hari, beberapa cara yang bisa Mums lakukan adalah:

  • Batasi akses. Setelah Mums menyusui, letakkan si Kecil di tempat tidurnya atau geser ia sedikit menjauh dari Mums agar tidak meminta disusui secara terus-menerus.
  • Kenakan pakaian yang membuat si Kecil lebih sulit mengakses payudara Mums.
  • Perbolehkan si Kecil untuk menyusu lebih sering hanya di siang hari. Terkadang, bayi akan meminta untuk disusui di malam hari jika ia tidak mendapatkan cukup pelukan atau perhatian Mums di siang hari.
  • Beri penjelasan yang mudah dipahami si Kecil. Mums bisa menggunakan waktu siang yang terang dan malam yang gelap untuk mempermudah penjelasan kepadanya. Misalnya katakan kepadanya, “Adek menyusunya kalau di luar masih terang, ya. Kalau sudah malam dan di luar gelap, Adek harus belajar minum susu dari gelas.”
  • Buat ia nyaman dengan cara lain. Misalnya, mengusap lembut punggungnya, memeluknya, menawarkan si Kecil untuk minum air putih sebelum tidur, atau bersenandung lembut.

Tentu saja, tips di atas tak akan serta-merta berhasil. Namun, kesabaran dan ketekunan Mums untuk menerapkannya secara perlahan pasti akan membuahkan hasil. Semoga sukses, ya! (AS)

Baca juga: Yuk, Kenali Tanda si Kecil Suka atau Tidak Suka Dipijat

Referensi

NCBI. Weaning form The Breast.

La Leche League International. Weaning: How To

AHA Parenting. Gentle Weaning.

San Diego Breastfeeding Center. Gentle Weaning Techniques.

Moms. 10 Dont’s When Weaning.

Comment