BWF Ungkapkan Alasan Betapa Sulit Gelar Turnamen Saat Pandemi Covid-19

KalbarOnline.com – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terus mengupayakan agar kompetisi bulu tangkis bisa berjalan di tengah pandemi Covid-19. BWF telah merencanakan sejumlah turnamen namun terpaksa batal dilangsungkan seperti Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark.

Akan tetapi Denmark Open 2020 di Odense, tetap akan berjalan sesuai jadwal pada 13-18 Oktober 2020 mendatang.

Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bahwa bulu tangkis melibatkan banyak negara yang memiliki aturan dan ketentuan berbeda-beda terkait antisipasi Covid-19.

“Di setiap ada turnamen, ada 300 atau kadang lebih dari 400 pemain dari 40-60 negara yang berbeda. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat atlet-atlet ini bisa keluar dari negara mereka sendiri yang punya aturan mengenai Covid-19, serta memasuki negara lain dengan prosedur karantina dan sebagainya,” ujar Lund dalam konferensi pers virtual.

Hal inilah yang menurut Lund menjadi tantangan tersendiri bagi bulu tangkis untuk kembali berjalan. Penyelenggaraan bulu tangkis yang melibatkan banyak pemain dari banyak negara, serta perjalanan lintas perbatasan negara di masa pandemi adalah hal yang tidak mudah untuk diimplementasikan.

Baca Juga :  Masih Ada 166 Ribuan Pasien Covid-19 yang Sakit, Prokes Jadi Kunci

“Setiap negara punya regulasi berbeda terkait Covid-19, sehingga hal ini membuat permasalahan menjadi lebih rumit untuk mengumpulkan orang sebanyak itu di satu lokasi untuk mengikuti sebuah turnamen. Inilah yang kami usahakan hingga saat ini salah satunya dengan mengadakan sejumlah turnamen di satu tempat yang sama,” jelas Lund.

Sementara itu Presiden BWF, Poul Erik Hoyer-Larsen menyampaikan rasa simpatinya kepada semua pihak yang terdampak ditiadakannya turnamen sebagai salah satu akibat dari wabah Covid-19, khususnya kepada para atlet yang sudah hampir delapan bulan tidak bertanding.

“Tentu saja saya berharap bulu tangkis bisa kembali lagi, namun turnamen tidak bisa berjalan di bulan Oktober, tidak diragukan lagi bahwa semua ingin turnamen kembali berjalan. Kami ada di sini untuk para pemain, kami berusaha agar turnamen bergulir lagi,” ujar Hoyer-Larsen.

Peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu juga menyatakan apresiasinya atas kerjasama dan dukungan pemerintah Thailand dan Badminton Association of Thailand (BAT) untuk mewujudkan pelaksanaan turnamen seri Asia di Thailand yang akan dimulai pada 12 Januari 2021.

Baca Juga :  Tanggulangi Covid-19, Pemerintah Libatkan Perangkat Desa, RT, dan RW

Sementara itu, pemain ganda putra Hendra Setiawan mengatakan bahwa keputusan pemain Indonesia untuk tidak berpartisipasi di Piala Thomas dan Uber 2020 telah dipertimbangkan matang-matang.

Mereka berharap di tahun depan situasi akan membaik di tahun depan, seiring dengan persiapan penyelenggara yang bisa lebih komprehensif. Mengingat ini adalah turnamen yang melibatkan banyak pemain dari banyak negara.

“Kalau tahun ini kami memang belum berani untuk menempuh perjalanan jauh seperti ke Eropa. Sambil dilihat juga tahun depan seperti apa. Kemungkinan sih tahun depan akan bisa mulai lagi. Protokol kesehatan yang diterapkan negara penyelenggara juga menjadi salah satu faktor yang membuat pemain merasa aman untuk bertanding,” kata Hendra dalam siaran pers PP PBSI.

Turnamen seri Asia pada awalnya akan dilangsungkan di bulan November, namun akhirnya dipindah ke Januari 2021. BWF menjelaskan bahwa mereka ingin memastikan semua logistik turnamen dapat terpenuhi demi kualitas turnamen. Namun, juga partisipasi atlet dan anggota asosiasi di turnamen ini sangatlah diharapkan. Sehingga perubahan jadwal ke Januari adalah solusi terbaik.

Comment