Makan Terus Saat Stres? Ini Tips Menghindari Emotional Eating

Banyak orang merasa stres akhir-akhir ini menghadapi proses adaptasi dalam menjalankan tatanan kehidupan baru selama pandemi. Seluruh keluarga berada di rumah sepanjang hari, jadwal kerja dan sekolah yang berubah, dan rutinitas harian lainnya dapat meningkatkan rasa cemas yang akhirnya berkembang menjadi stres.

Nah, sebagian orang cenderung lari ke makanan saat tengah stres. Fenomena ini dikenal dengan emotional eating. Akibatnya, berat badan meningkat drastis tanpa disadari. Efek lanjutannya tentu lebih berbahaya lagi, yaitu risiko berkembangnya penyakit kronis akibat kelebihan berat badan.

Bagaimana mencegah agar kita tidak terjerumus dalam emotional eating? Ikuti tips berikut ya!

Baca juga: 5 Gangguan Makan yang Paling Sering Dijumpai

Hubungan Stres dan Makan

Ada dua sisi di balik hubungan stres dan makanan. Ada orang yang saat stres justru tidak doyan makan, dan sebaliknya ada yang tidak bisa berhenti makan. Keduanya membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Dijelaskan Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition, Susan Bowerman, respon alami tubuh terhadap stres membuat kita lebih “aktif” dan waspada.

Tetapi ketika respon terhadap stres ini aktifkan secara terus menerus, hal tersebut dapat membebani kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk menangkal penyakit.

Sistem kekebalan tubuh yang baik bergantung pada pola makan yang kaya nutrisi, sehingga terpenuhinya kecukupan nutrisi tubuh menjadi salah satu pertahanan terbaik melawan penyakit, terutama menghadapi masa-masa ketidakpastian seperti saat ini.

“Memang hal itu lebih mudah untuk diucapkan dibanding dilakukan. Karena stres juga dapat menyebabkan kelelahan dan depresi. Jika demikian, pelarian yang mudah adalah dengan makan,” jelas Susan.

Baca Juga :  Wali Kota Pontianak Launching Ligat PSC 119, Layanan Gawat Darurat 24 Jam 

Sayangnya, makanan yang dipilih saat stres umumnya makanan tidak sehat. Misalnya camilan tinggi kalori, baik berupa lemak maupun gula, rendah serat, dan tinggi garam. Kadang, masih ditambah dengan kopi beberapa gelas dalam sehari.

Jika makanan yang sering Kamu konsumsi berkalori tinggi, hal tersebut dapat menstimulasi pelepasan zat kimia tertentu di otak yang membuat kita merasa lebih baik. Namun, efeknya hanya untuk jangka pendek dan membuat kita ingin makan terus.

Makan berlebihan dapat menyebabkan pertambahan berat badan yang dapat berujung pada tekanan psikologis dan berakhir dengan makan lebih banyak. Selain untuk menangkal kelelahan selama bekerja dari rumah, kafein juga bisa menjadi bumerang, karena dapat mengganggu tidur Kamu. Kurang tidur semakin menurunkan daya tahan tubuh.

Baca juga: Kalori Mengejutkan dari Jajanan Pasar, yang Mana Favoritmu?

Tips Menghindari Emotional Eating Saat Stres

Berikut ini beberapa tips menghindari emotional eating saat stres yang bisa Kamu coba lakukan:

1. Konsumsi makanan seimbang

Cobalah untuk selalu menambahkan protein rendah lemak ke dalam menu harian. Kamu bisa memilih daging ayam, telur, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan atau produk kedelai. Protein sangat efektif memuaskan rasa lapar dan membantu Kamu tetap waspada secara mental. Lengkapi makananmu dengan buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.

2. Makan secara teratur dan jangan melewatkan waktu makan

Saat stres, Kamu cenderung menunda makan bahkan melewatkan. Sebagai akibatnya, tingkat energi akan menurun. Kamu mengkompensasi tubuh yang lemas dengan makanan ringan. Jika stres merupakan pembunuh nafsu makan, cobalah makan makanan dalam jumlah sedikit lebih sering dan dibagi dalam beberapakali makan sepanjang hari.

Baca Juga :  Kejadian, Satu Anak Kalbar Suspek Idap Gagal Ginjal Akut

3. Coba hindari makan sebagai pereda stres

Jalan cepat atau secangkir teh herbal mungkin berhasil untuk mengurangi stres. Tapi, jika sudah saatnya Kamu perlu makan, coba pilih makanan keras yang renyah. Makanan seperti ini membantu menghilangkan stres dengan melatih menguatkan otot rahang. Contohnya, kacang almond, kacang kedelai, atau wortel.

4. Kurangi kafein

Orang sering merasa lemas atau kurang energi saat stres. Mereka memilih kafein untuk mengembalikan mood. Namun, hal itu dapat mengganggu tidur malam Kamu. Jika kafein membuatmu terjaga di malam hari, gantikan dengan minuman hangat lain yang dapat membantu Kamu rileks.

5. Usahakan pisah waktu makan dengan waktu bekerja

Jika Kamu terbiasa makan di meja saat bekerja, atau makan malam sambil memantau pekerjaan di laptop, sebaiknya mulai dikurangi kebiasaan ini. Coba luangkan waktu ekstra untuk memperlambat dan bersantai saat Kamu makan. Dengan begitu, Kamu akan cenderung makan lebih sedikit dan menikmati waktu makan dengan nikmat.

Baca juga: Ingin Makan Enak, tetapi Tetap Sehat? Bisa!

Sumber:

Helpguide.com. Emotional eating.

Siaran Pers Herbalife Nutrition “Tips Menghindari Emotional Eating saat Stres”, Senin, 28 September 2020.

Comment