KalbarOnline.com – Harapan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam kontes Pilpres 2020 muncul. Namanya Amy Coney Barrett. Sabtu lalu (26/9) dia secara resmi mencalonkan hakim konservatif itu sebagai hakim agung AS.

Berdiri di podium Rose Garden Gedung Putih, Trump memperkenalkan Barrett. Bagi dia, Barrett adalah hakim yang cakap dan layak untuk memimpin lembaga peradilan tertinggi di AS. ”Dia adalah sosok yang sangat cerdas dan setia terhadap konstitusi,” ujar Trump seperti yang dilansir CNN.

Proses pengajuan Barrett sebagai petinggi Mahkamah Agung supercepat. Padahal, bendera setengah tiang untuk mendiang Ruth Bader Ginsburg, hakim agung sebelumnya, belum turun. Komite Yudisial Senat AS pun baru menjadwalkan audiensi pada 12 Oktober.

Tentu saja ada niat dari Trump untuk mendorong Barrett naik ke salah satu dari sembilan kursi. Pertama dan terutama, dia bisa memerkarakan hasil pemilu jika kalah voting. Kedua, dia bakal dianggap berjasa karena mampu memecah status quo di Mahkamah Agung.

Dominasi kaum konservatif di lembaga juga diperkirakan berjalan lama, mengingat tak ada hakim pro-Republik yang berusia di atas 75 tahun. Hakim agung tertua sepeninggal Ginsburg adalah Stephen Breyer, 82, yang ditunjuk Bill Clinton pada 1994.

Di sisi lain, ada suara kritis terkait pencalonan Barrett. ”Suara untuk hakim Amy Coney Barrett berarti suara untuk menghapus Affordable Care Act dan menghilangkan perlindungan kesehatan bagi jutaan warga AS,” ungkap Chuck Summer, pemimpin kelompok minoritas Senat AS, kepada BBC.

Barrett dikabarkan beberapa kali memihak kaum konservatif. Namun, saat di Gedung Putih, Barrett menegaskan tidak memihak siapa pun. ”Hakim bukanlah pembuat kebijakan. Seorang hakim harus mengesampingkan semua pandangan politik mereka,” ungkapnya menurut Agence France-Presse.

Saksikan video menarik berikut ini: