Categories: Nasional

Antara Bahasa dan Benturan Budaya

Novel-kamus ini diramu sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah jalinan cerita yang kuat, unik, sekaligus mengasyikkan.

ORANG bilang, cara terbaik belajar satu bahasa adalah dengan jatuh cinta kepada penutur asli bahasa itu. Melalui novelanya, Language, perempuan pengarang Tiongkok Xiaolu Guo mengungkapkan sebuah kisah menyentuh tentang pergulatan kultural yang dialami seorang perempuan asal Negeri Panda itu yang merantau ke Inggris bernama Zhuang Xiao Qiao.

Di tanah rantau, dia jatuh cinta kepada seorang pria Inggris dan menjalin hubungan intim dengannya sekaligus saling belajar memahami kata dan budaya. Terkadang terjadi salah paham yang mengundang kelucuan, bahkan pertengkaran. Namun, akhirnya berujung pada saling pengertian.

Jika mau diklasifikasi, novel yang menjadi bagian dari seri Vintage Mini ini bisa dibilang termasuk novel post-modern. Novel ini mengambil bentuk seakan-akan sebuah kamus. Dalam beberapa hal mengingatkan saya pada novel Kamus Khazar karya Milorad Pavic, pengarang legendaris Serbia.

Dalam Language, Guo meramu jurus novel-kamus itu sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah jalinan cerita yang kuat, unik, sekaligus mengasyikkan. Karakter Zhuang menjadi figur utama yang dominan sekaligus narator cerita atau karakter primer yang digambarkan tegar dalam menghadapi pertanyaan tentang identitas dan benturan kultural melalui salah paham bahasa yang terkadang terlihat lucu. Tapi, sebenarnya menguak banyak hal menarik dan mendasar, utamanya terkait persoalan lintas budaya.

Narasi Zhuang juga menyiratkan pergulatan kultural seseorang yang mempertanyakan identitasnya di dalam sebuah dunia yang asing, dingin, dan terkadang terasa kejam. Lebih jauh, kisah ini seakan-akan mendera kita dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang bahasa, identitas, dan benturan kultural.

Lewat novel ini, Guo yang juga seorang profesor linguistik di Universitas Tsinghua, Beijing, menampilkan dirinya sebagai salah satu pengarang Asia yang kritis mempertanyakan persoalan identitas dan layak diperhatikan. Novel yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa ini layak segera terbit dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia agar para pembaca sastra di dalam negeri bisa membacanya tanpa terhalang sekat bahasa. (*)


  • Judul buku: Language
  • Penulis: Xiaolu Guo
  • Penerbit: Vintage, London, 2020
  • Tebal: 100 halaman

*) ANTON KURNIA, Penulis buku Ensiklopedia Sastra Dunia: Pengantar Menjelajah dan Kawan Membaca (2019)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

3 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

6 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

7 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

7 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

8 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

8 hours ago