Imbas Covid-19, Keluarga Kerajaan Inggris Tak Bisa Royal Anggaran

KalbarOnline.com – Tak ada yang bisa menghindari dampak Covid-19. Termasuk keluarga Kerajaan Inggris. Jumat (25/9) mereka mengumumkan selisih kebutuhan dana senilai 35 juta pound sterling (Rp 664 miliar). Pihak istana pun mendapatkan kritik karena pengeluaran yang terus meninggi.

Penjaga Dompet Kerajaan Britania Raya Michael Stevens menjelaskan, kerugian pertama berasal dari menurunnya kunjungan turis. Dia memperkirakan kerugian dari sektor tersebut mencapai 15 juta pound sterling (Rp 284 miliar) dalam tiga tahun ke depan. Kerugian lainnya berasal dari keuntungan Crown Estate yang anjlok.

”Situasi ini membuat anggaran untuk renovasi jangka panjang Istana Buckingham defisit senilai 20 juta pound sterling (Rp 379 miliar),” ungkapnya menurut The Guardian.

Baca Juga :  Walau Kasus Covid-19 Tinggi, Trump Desak Kampus di AS Segera Dibuka

Stevens menegaskan bahwa pihaknya tak akan mengambil uang pajak untuk menutup defisit tersebut. Pihak istana akan menekan defisit anggaran dengan beberapa penghematan. Antara lain pembekuan gaji untuk staf kerajaan dan moratorium rekrutmen untuk posisi nonvital.

Keluarga Kerajaan Inggris sudah mendapatkan banyak sorotan terkait keuangan mereka. Pada tahun anggaran 2019–2020, keluarga besar Ratu Elizabeth II itu mendapatkan Sovereign Grant sebesar 82,4 juta pound sterling (Rp 1,5 triliun). Sovereign Grant merupakan dana yang berhak digunakan ratu dan keluarganya dari pajak negara.

Baca Juga :  Nasib Aung San Suu Kyi Ditentukan Pekan Ini, Proses Sidang Dua Hari

Dalam periode tersebut, kerajaan melaporkan aliran dana senilai 5,3 juta pound sterling yang digunakan untuk perjalanan para bangsawan. Media Inggris menggarisbawahi safari Pangeran Harry dan Meghan Markel ke tiga negara Afrika yang menghabiskan 245 ribu pound sterling (Rp 4,6 miliar).

Hal lain yang mendapat cibiran adalah pesawat carter Pangeran Andrew senilai 16 ribu pound sterling (Rp 303 juta) demi menonton turnamen golf. Andrew sering menjadi sorotan sejak dikaitkan dengan Jeffrey Epstein, pengusaha yang dituding melakukan banyak kejahatan seksual.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment