Sulit Mengenali Wajah Orang, Bisa Jadi Idap Prosopagnosia

Kita umumnya lebih mudah mengingat dan mengenali wajah seseorang dibandingkan mengingat namanya. Namun ada suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengenali wajah orang yang padahal sudah dikenalinya. Bahkan, ia juga tidak dapat mengingat wajahnya sendiri.

Kondisi ini pernah diceritakan oleh aktor Hollywood Brad Pitt dan Oh Jung-se, aktor Korea pemeran Moon Sang Tae, kakak Kim Soo Hyun di drama Korea. It’s Okay to Not Be Okay. Brad Pitt mengaku sulit mengenali wajah orang sehingga sering dianggap orang sombong. Sedangkan, Oh Jung Se mengalami di mana dia tidak mengenali wajah anaknya sendiri.

Kondisi tersebut dalam dunia medis disebut sebagai prosopagnosia. Apa itu prosopagnosia?

Baca juga: Heboh Anak Kembar Albino dari Wonogiri, Apa Penyebab Albino?

Apa itu Prosopagnosia?

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘prosopon’ yang artinya wajah dan ‘agnosia’ yang artinya ketidaktahuan. Sering disebut juga sebagai buta wajah.

Kasus prosopagnosia pertama dikenalkan pada tahun 1976 oleh McConachie. Pasien McConachie tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak yang dapat menjelaskan kondisi tersebut. Butuh waktu 20 tahun sampai ditemukan kasus kedua, sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit langka. Diperkirakan sekitar 2% dari populasi mengalami prosopagnosia.

Prosopagnosia diketahui disebabkan oleh terputusnya persepsi wajah dan memori wajah. Kebutaan wajah tidak disebabkan oleh gangguan penglihatan, ketidakmampuan belajar, atau kehilangan memori. Ada 2 (dua) tipe prosopagnosia yaitu tipe perkembangan (developmental prosopagnosia) dan yang didapat (acquired prosopagnosia).

Baca Juga :  Sinergitas Antar Instansi, Yonif RK Walet Sakti dan Diskominfotik Kapuas Hulu Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

Developmental prosopagnosia diduga ada hubungan dengan kecacatan gen (autosomal dominan) dan buta wajah dialami sejak lahir. Penelitian menemukan bahwa hubungan kekerabatan ada kaitannya. Ada kemungkinan 50% anak dari pengidap prosopagnosia akan memiliki kondisi yang sama.

Sedangkan pada Acquired prosopagnosia, buta wajah dialami akibat adanya trauma yang menyebabkan rusaknya bagian girus fusiformis, yaitu area otak yang mengatur memori untuk mengingat wajah.

Prosopagnosia memiliki dampak psikologis bagi mereka yang mengidapnya. Orang dewasa dengan prosopagnosia sering melaporkan bahwa ketidakmampuan mereka untuk mengenali orang lain menciptakan pengalaman sosial yang traumatis, yang menyebabkan kecemasan, perasaan malu dan bersalah sehingga membatas lingkungan sosial mereka.

Benton Facial Recognition Test (BFRT) dan Warrington Recognition Memory of Faces (RMF) adalah dua tes yang dapat digunakan dokter untuk mengevaluasi potensi kebutaan wajah.

Baca juga: Jenis-jenis Topeng Emosional Wajah, Mana yang Sering Kamu Pakai?

Apakah prosopagnosia bisa disembuhkan?

Sayangnya sampai saat ini belum ada obat untuk kasus ini. Perawatan berfokus pada membantu penderita menemukan mekanisme coping untuk mengidentifikasi individu dengan lebih baik. Pengenalan kepada orang lain bisa melalui bentuk verbal lainnya seperti suara, bentuk badan, ciri fisik seperti rambut ataupun tingkah laku orang tersebut.

Baca Juga :  Sehabis Dilantik Sutarmidji, Ini Prioritas Utama Kadiskes Kalbar yang Baru

Jika pengidap prosopagnosia mengalami kondisi psikologis seperti kecemasan atau depresi, konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk mendapat penanganan yang tepat.

Mendiagnosis prosopagnosia pada anak tidaklah mudah namun ada beberapa tanda yang dapat dijadikan petunjuk, antara lain :

  1. Anak sering kaligagal mengenali orang yang mereka kenal ketika mereka bertemu.
  2. Anak menunggu kamu melambai saat menjempunta dari sekolah, atau mendekati orang asing yang mengira itu kamu
  3. Mereka menarik diri secara sosial di sekolah dan mengalami kesulitan untuk berteman karena dikira sombong

Bagaimana Geng Sehat, ternyata ada kondisi di mana seseorang sulit atau tidak dapat mengenali wajah. Jika kamu mengalaminya atau ada teman maupun keluarga kamu yang diduga mengalami ini, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter ahli saraf.

Baca juga: Tips Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami

Referensi

1. S.L Corrow, et al. 2016. Prosopagnosia: current perspectives. Eye Brain. Vol. 8. p.165–175.

2. Andrea Albonico and J. Barton. 2019. Progress in perceptual research: the case of prosopagnosia. F1000Research. Vol. 765. p.1 – 9.

3. Wegrzyn M.,et al. 2019. The hidden identity of faces: a case of lifelong prosopagnosia. BMC Psychol. Vol. 7. p. 1 -4

Comment