Mums, Waspadai Kekurangan Gizi Selama Kehamilan!

Sebagai ibu hamil, sangat penting bagi Mums untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi secara optimal selama kehamilan. Gizi yang optimal tidak hanya dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh Mums, melainkan juga untuk mendukung tumbuh kembang janin.

Kekurangan gizi selama hamil dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius bagi ibu dan juga janin. Karenanya, mengonsumsi makanan yang seimbang merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan tubuh Mums sekaligus mendukung tumbuh kembang bayi.

Apa Penyebab Kekurangan Gizi Selama Kehamilan?

Kekurangan gizi adalah kondisi serius yang terjadi ketika pola makan seseorang tidak mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital dan berdampak buruk terhadap fungsi tubuhnya.

Dalam kehamilan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan gizi, di antaranya:

– Kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinan ibu hamil mendapatkan makanan yang bergizi seimbang.

– Sakit gigi atau kondisi mulut tertentu, sehingga memengaruhi kemampuan mengonsumsi makanan.

– Menerapkan pola makan yang tidak sehat akibat kurangnya edukasi.

– Kehilangan nafsu makan karena kondisi kesehatan lain, seperti infeksi kronis, depresi, dan lain-lain.

– Penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat menganggu penyerapan nutrisi.

– Diare, mual, dan muntah.

– Asupan nutrisi dan kalori yang tidak memenuhi peningkatan kebutuhan selama kehamilan.

Baca juga: 5 Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil di Trimester Pertama

Risiko Kesehatan pada Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi

Wanita yang kekurangan gizi pada saat pembuahan kemungkinan akan gagal memenuhi kebutuhan gizinya pula selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan penambahan berat badan menjadi tidak ideal dan meningkatkan risiko kematian.

Baca Juga :  Pelayanan Maternal Selama Pandemi Covid-19

Kekurangan mikronutrien selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa hal berikut:

– Kekurangan zink dan magnesium dapat menyebabkan pre-eklamsia dan kelahiran prematur.

– Asupan vitamin B12 yang tidak memadai dapat menyebabkan masalah neurologis.

– Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan perdarahan berlebihan saat melahirkan.

– Asupan yodium yang tidak memadai selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan lahir mati.

Kekurangan gizi selama kehamilan juga dapat merugikan diri Mums, misalnya:

– Dapat menurunkan kekebalan dan menyebabkan infeksi.

– Menyebabkan anemia dan kelemahan.

– Menurunkan produktivitas.

Baca juga: Nutrisi dan Multivitamin yang Dibutuhkan Ibu Hamil: Pentingnya Micronutrient

Risiko Kesehatan untuk Bayi

Menurut sebuah penelitian, kekurangan gizi selama kehamilan dapat berdampak buruk pada pertumbuhan bayi di awal kehidupannya. Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, dan komplikasi metabolik seperti penyakit hati, dan lain-lain.

Kekurangan mikronutrien selama kehamilan dapat berdampak buruk pada bayi, yakni:

– Kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan kongenital, kretinisme neurologis, defisiensi mental, diplegia spastik, kretinisme miksedematosa, dan lain-lain. Ini juga dapat meningkatkan risiko kematian bayi.

– Kadar zink yang rendah dapat menyebabkan retardasi pertumbuhan janin dan kelainan kongenital.

– Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rakhitis pada janin.

– Kekurangan folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada bayi.

– Kekurangan kalsium dapat menyebabkan perkembangan tulang janin yang buruk.

– Kadar zat besi yang rendah dalam tubuh ibu dapat menyebabkan terjadinya retardasi pertumbuhan janin.

Baca Juga :  Berdarah saat Berhubungan Seks Ketika Hamil? Ini Penyebabnya!

Pola makan yang tidak seimbang selama kehamilan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan bayi baru lahir, antara lain:

– Meningkatkan risiko lahir mati.

– Menyebabkan kelahiran prematur.

– Meningkatkan risiko kematian perinatal.

– Menyebabkan komplikasi neurologis, pernapasan, usus, dan peredaran darah pada bayi.

– Menyebabkan cacat lahir dan kerusakan otak.

Dalam jangka panjang, kondisi ibu yang kurang gizi juga dapat membuat anak rentan terhadap komplikasi kesehatan berikut ini:

– Disfungsi ginjal.

– Masalah kardiovaskular, seperti hipertensi, aterosklerosis, stroke, dan penyakit jantung koroner.

– Osteoporosis.

– Kanker payudara.

– Disfungsi organ testis, ovarium, otak, jantung, hati, usus kecil, dan lain-lain.

– Dapat berdampak negatif pada perkembangan mental dan kinerja sekolah anak.

Saat hamil, Mums tidak hanya membutuhkan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, melainkan juga mencukupi kebutuhan gizi bayi yang sedang berkembang dalam kandungan. Oleh karena itu, pastikan untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan serat. Sertakan juga berbagai sumber protein, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging unggas. Tambahkan pula sumber karbohidrat, seperti pasta, roti, atau kentang, untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat yang meningkat selama kehamilan. (AS)

Baca juga: Nutrisi Apa yang Dibutuhkan untuk Persiapan Kehamilan dan Persalinan?

Referensi

Mom Junction. “7 Serious Causes Of Malnutrition During Pregnancy

Comment