Syarief Hasan Puji Pemahaman Para Santri Ponpes soal Empat Pilar

KalbarOnline.com – Santri pondok pesantren kini sudah tidak asing lagi dengan Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Pemahaman para santri itu mendapat apresiasi dari Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan.

Menurut Sjarifuddin Hasan, pengetahuan para santri terhadap empat pilar jauh lebih dalam dan bukan sekadar hafalan saja. “Saya rasa itu harus dipertahankan dan ditingkatkan. Indonesia masa depan butuh generasi penerus seperti para santri, yang selain bagus pengetahuan agamanya, juga baik pengetahuan tentang negaranya,” kata Sjarifuddin dalam acara Sosialisasi Empat Pilar kerja sama MPR dengan Pondok Pesantren Riyadhul Anam Al-Arfah, Sindang Barang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (19/9).

Hadir dalam acara tersebut Pimpinan Ponpes KH. Abdul Rachman; pimpinan Yayasan Tunas Bakti Imam Wahyudi; para pengajar serta santri; santriwati, dan masyarakat sekitar. Selama kegiatan mereka mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Di hadapan para santri, pimpinan MPR dari Partai Demokrat itu menjabarkan tentang Empat Pilar. Pertama adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. “Pancasila juga perwujudan karakter bangsa Indonesia. Adik-adik santri bisa lihat dari keseluruhan sila, itu sudah tidak asing lagi buat kita terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menegaskan bahwa rakyat Indonesia adalah manusia yang patuh pada ajaran-ajaran Tuhan,” ujar legislatif yang biasa disapa Syarief Hasan itu.

Baca Juga :  Laode Minta KPK Rezim Firli Bahuri Prioritaskan Nilai Kesederhanaan

Kedua, lanjut Syarief Hasan, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dalam hierarki tata urutan peraturan perundang-undangan nasional. “Di dalam UUD inilah tertulis bahwa hak dan kewajiban seluruh rakyat Indonesia sama. Tidak ada yang dibeda-bedakan,” tambahnya.

Lalu, ada NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di negara inilah seluruh rakyat Indonesia bersatu untuk bersama-sama menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama. Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa yang menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak mempersoalkan perbedaan satu sama lain. Keberagaman yang ada baik itu agama, suku, agama, ras, adat, kepercayaan adalah kekayaan bangsa yang harus disyukuri.

Ada yang unik dalam pemaparan materi sosialisasi Syarief Hasan. Secara acak ditengah-tengah penyampaian materi, Syarief Hasan melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar Empat Pilar kepada para santri. Luarbiasanya, hal tersebut disambut antusias. “Ayo coba sebutkan apa itu Empat Pilar secara lengkap,” tanyanya. Malik salah seorang santri usia 13 tahunan dengan berani mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat.

Baca Juga :  Komjak: Revisi UU Kejaksaan Tak Ambil Alih Kewenangan Instansi Lain

Syarief Hasan kemudian mencoba bertanya lebih luas lagi tentang negara. “Ada yang tahu Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, siapa beliau itu?” tanyanya. Lagi-lagi seorang santri usia belasan tahun bernama Fatur Muhammad maju ke depan, meraih mikropon dan lantang menjawab, “Beliau adalah Presiden RI ke-6,” disambut tepuk tangan riuh seluruh peserta. “Mantap sekali jawabannya. Ini potret kepintaran santri Indonesia,” ucap Syarief Hasan.

Di sesi akhir, Syarief Hasan berpesan agar para santri sebagai generasi muda Indonesia tetap teguh berpegang pada agama Islam, patuh pada orang tua dan guru, dan terus meningkatkan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa. “Saya berterima kasih kepada Kyai, Ustadz, pengasuh ponpes yang tak bosan memberikan pengetahuan tentang negara kepada anak didiknya. Saya berharap juga kepada negara untuk memberi perhatian lebih kepada santri-santri kita ini,” ujarnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment