Categories: Nasional

Nakes Solo Kelelahan, Daerah Sekitar Diminta Tak Kirim Pasien Covid-19

KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak orang terpapar membuat tenaga medis (nakes) kewalahan. Enam bulan menangani pasien Covid-19, Pemkot Surakarta mengingatkan lebih dari 80 persen nakes di Kota Bengawan mengalami kelelahan. Pemkot meminta pemerintah kabupaten di sekitar Kota Solo tidak lagi menyumbang pasien.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengungkapkan bahwa rumah sakit di Kota Solo tidak hanya melayani pasien dari warga lokal. Sebagian pasien Covid-19 yang dirawat berasal dari luar kota. Kini kapasitas tempat tidur di rumah sakit terus menipis. Dari 320 bed, sebanyak 140 bed sudah terisi.

“Mayoritas ya dari daerah lain. Nakesnya 80 persen kelelahan, sudah capek. Saya berharap angka Covid-19 begini saja. Tidak tambah lagi. Kabupaten sekitar harus menyediakan bed rumah sakit sesuai penduduknya. Kalau nggak, bikin rumah sakit darurat,” papar Ning, sapaan Kepala Dinkes Surakarta seperti dikutip Radar Solo, Rabu (16/9).

Dia berharap pemerintah daerah di sekitar Kota Solo semestinya memperhitungkan rasio secara umum kapasitas rumah sakit dengan jumlah masyarakatnya. Jika dibiarkan, nakes di Kota Solo terancam depresi karena terlalu lama menangani pasien Covid-19.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Kota Surakarta Ahayani meminta kerja sama lintas provinsi. Sebab, selain pasien dari kabupaten di sekitar Solo, sejumlah rumah sakit juga menerima pasien dari daerah di Jawa Timur.

“Jateng dan Jatim diharapkan meningkatkan kesembuhannya dan menekan kematian dengan menyasar langsung pada klasternya, tidak secara makro. Karena lebih efektif. Pelaksanaan protokol masing-masing spot itu harus diperketat,” kata Ahyani.

Menurut data, angka Covid-19 di Jawa Tengah tertinggi adalah Kota Semarang dengan proporsi di atas 9.540. Kota Solo berada di nomor empat, di bawah Jepara, Demak, dan Kudus. Ahyani menyebut, intervensi penegakan protokol kesehatan dengan penggunaan alat kesehatan pengganti ventilator lebih efektif menurunkan angka kematian.

“Jatim sudah menggunakan itu, Jateng belum pakai. Solo belum. Pilihannya alat banyak sekali, paling bagus ya masker efektif, jaga jarak,” terangnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Peluncuran Tahapan Pilkada Kapuas Hulu 2024, Wabup Wahyudi Ajak Semua Pihak Jaga Suasana Sejuk dan Damai

KalbarOnline, Putussibau – Komisi Pemilu Umum (KPU) Kabupaten Kapuas Hulu melakukan peluncuran tahapan pemilihan kepala…

15 hours ago

IKA Unhas Kalbar Siap Berikan Kontribusi Positif Bagi Kemajuan dan Pembangunan Daerah

KalbarOnline, Pontianak - Suksesi pemilihan Ketua dan Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA…

18 hours ago

Sambil Mancing Ikan, Edi Kamtono Minta Doa Warga Kembali Jadi Walkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wali Kota Pontianak incumbent, Edi Rusdi Kamtono menikmati weekend dengan memancing…

21 hours ago

Dinilai Tak “Orisinil”, KPU Klarifikasi Soal Polemik Karya Pemenang Lomba Cipta Jingle Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak memberikan klarifikasi terkait dugaan pemenang Lomba…

21 hours ago

Ketua Bawaslu Kapuas Hulu Lantik 64 Anggota Panwascam Pilkada 2024

KalbarOnline, Putussibau - Ketua Bawaslu Kabupaten Kapuas Hulu, Mustaan melantik sedikitnya 64 orang Panitia Pengawas…

21 hours ago

Polres Kubu Raya Amankan 6 Remaja Terlibat Tawuran di Sungai Raya

KalbarOnline, Kubu Raya - Tim Patroli Presisi Satuan Samapta Polres Kubu Raya mengamankan 5 remaja…

2 days ago