Categories: Nasional

KPAI Ingatkan Orang Tua Agar Tidak Lepas Kendali saat Ajari Anak

KalbarOnline.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak juga berkorelasi dengan perkembangan emosi anak dan perilakunya yang buruk di kemudian hari. Komisioner KPAI Retno Listyarti menyampaikan contohnya, anak akan kehilangan kemampuan untuk menenangkan dirinya, menghindari kejadian-kejadian provokatif dan stimulus yang memicu perasaan sedih dan marah, dan menahan diri dari sikap kasar yang didorong oleh emosi yang tidak terkendali.

“Sikap kasar dan ketidakmampuan mengendaikan emosi yang ditunjukkan oleh orang tua tertransmisikan (tersalurkan) kepada anak melalui interaksi,” ujarnya dalam keterangannya kepada KalbarOnline.com, Rabu (16/9).

Menurutnya hal ini terjadi karena anak cenderung meniru sikap orang tua yang mereka lihat. Orang dewasa yang pernah mengalami hukuman fisik berupa kekerasan, ketika masih anak-anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kekerasan terhadap pasangan atau anaknya sendiri atau melakukan tindakan kriminal.

“Percaya atau tidak, orang dewasa yang telah menderita perlakuan buruk atau pelecehan di masa kecil cenderung akan melakukan kekerasan tersebut pada anak-anak mereka sendiri,” ujar dia.

Di masa krisis akibat pandemi ini, masalah keuangan, kata dia dapat dengan mudah membuat orang tua merasa bahwa anak-anak mereka merupakan beban. Hal ini pun menciptakan ketegangan, kemarahan, dan frustrasi.

“Dalam fase ini, orang tua rentan untuk menyalahgunakan anak-anak mereka. Maka dari itu, usahakan untuk tidak mengikutcampurkan urusan anak dengan masalah yang sedang orangtua hadapi. Bagaimanapun juga, anak merupakan tanggung jawab orangtua yang tidak seharusnya menjadi beban bagi mereka,” terang dia.

Meski mungkin ada situasi tertentu yang dapat mendorong orang tua untuk menjadi pelaku kekerasan terhadap anak, misalnya seperti ketika mereka tidak lulus dari sekolah menengah, ketika terjadi perceraian, ataupun ketika orangtua menganggur.

“Namun sekali lagi, perlu diingat bahwa masalah yang ada tidak akan selesai hanya dengan melakukan kekerasan terhadap anak. Hal tersebut justru hanya akan menambah masalah yang ada,” ungkapnya.

Seperti diketahui, terdapat kasus orang tua yang menganiaya anaknya menggunakan sapu hingga meninggal akibat tidak memahami pelajaran dalam belajar online.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

1.005 Warga Binaan Rutan Pontianak Dapat Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Rutan Kelas II Pontianak menggelar sholat Idul Adha 1445 Hijriah hingga menyembelih…

16 mins ago

Ngaku Hanya Kopdar, Polisi Amankan 65 Remaja di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 65 remaja diduga hendak tawuran di depan Gereja Katedral Jalan A.R…

19 mins ago

Kapolda Kalbar Dorong Pemprov Tiru Singapura, Gelar Event Internasional

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto dorong Pemerintah Provinsi Kalbar untuk…

3 hours ago

Tunaikan Salat Id di Mujahidin, Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat Kalbar Teladani Nabi Ibrahim

KalbarOnline.com - Ribuan masyarakat muslim di Provinsi Kalimantan Barat memadati halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Rapat Pimpinan BKOW Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Pimpinan Badan Kerjasama Organisasi…

10 hours ago

Pj Gubernur Harisson Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 bersama Presiden Joko Widodo

KalbarOnline, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian…

10 hours ago