Waspada, Bayi Rentan Mengalami 5 Masalah Kulit Ini!

Mums, sebelumnya kita sempat membahas 5 jenis masalah kulit pada bayi yang umum terjadi. Nah, ternyata selain kelima masalah kulit tersebut, masih ada lho masalah kulit lainnya yang bisa memengaruhi kesehatan kulit bayi. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!

Masalah Kulit pada Bayi yang Umum Terjadi

Kulit bayi sangatlah sensitif, kesalahan penggunaan produk tertentu bisa menyebabkan masalah pada kulit bayi. Nah, berikut ini ada beberapa masalah kulit bayi yang umum terjadi.

1. Biang keringat

Biang keringat ditandai dengan adanya bintik merah kecil pada area wajah, leher, ketiak, dan tubuh bayi bagian atas. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan keringat akibat saluran kelenjar keringat yang tersumbat.

Meskipun biang keringat biasanya akan memudar dengan sendirinya dalam waktu seminggu, kondisi ini bisa menimbulkan rasa gatal dan ketidaknyamanan bagi bayi. Salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memandikan bayi dengan air dingin.

Hindari mengoleskan bedak atau losion pada kulit bayi karena bisa menyumbat saluran keringat. Hubungi dokter jika biang keringat tidak kunjung membaik atau bercak kemerahan tampak semakin parah.

Baca juga: Cepat Atasi Biang Keringat

2. Kulit yang terbakar sinar matahari

Menjemur bayi merupakan aktivitas yang menyehatkan. Namun, sinar matahari juga dapat menimbulkan kerusakan bagi kulit sensitifnya. Paparan sinar matahari yang parah dapat menyebabkan timbulnya bercak merah dan bengkak, yang bisa disertai luka lepuh atau pengelupasan kulit.

Pencegahan adalah hal terbaik untuk menghindari kondisi ini. Sebisa mungkin batasi paparan sinar matahari pada kulit bayi, terutama antara pukul 10 pagi hingga 3 sore. Pada saat ini, sinar matahari sedang sangat intens. Selain itu, pilihlah pakaian bayi yang dapat menutupi area tubuhnya ketika Mums ingin mengajaknya ke luar rumah. Gunakan juga tabir surya yang direkomendasikan oleh dokter.

Baca Juga :  Ide Kejutan untuk Pasangan di Hari Valentine

Jika bayi mengalami luka akibat terbakar sinar matahari, kompres area luka tersebut menggunakan kompres dingin selama 15 menit sebanyak 3-4 kali sehari. Mums juga bisa menggunakan semprotan pereda luka bakar yang aman untuk bayi atau krim pelembap ringan. Jika kondisi kulit tak kunjung membaik, disertai munculnya lepuh, nyeri, demam, atau mual, segera hubungi dokter.

3. Forstbite

Selain suhu yang terlalu panas, bayi juga sensitif dengan suhu yang terlalu dingin. Suhu dingin yang begitu ekstrem dapat membuat pembuluh darah menyempit, sehingga memutus suplai darah ke bagian luar tubuh. Tanda dari kondisi ini adalah kulit menjadi sangat dingin ketika disentuh dan berwarna pucat.

Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan memastikan bayi diberikan asupan makanan yang cukup dan penggunaan pakaian yang tepat selama berada di lingkungan yang dingin. Jika Mums melihat tanda-tanda forstbite pada bayi, segera balut tubuh bayi dengan selimut atau jaket tebal.

Baca juga: Rawat Kulit Bayi dengan Tepat agar Terhindar dari Masalah!

4. Strawberry Hemangioma

Strawberry hemangioma sebenarnya merupakan tanda lahir yang menonjol pada kulit bayi dan berwarna merah menyerupai warna stroberi. Benjolan dengan tekstur lembut ini biasanya muncul pada area kepala, dada, atau punggung atas bayi.

Strawberry hemangioma terbentuk ketika pembuluh darah dan kapiler yang belum matang terlepas dari sistem peredarah darah ketika si Kecil di dalam kandungan. Kondisi ini umumnya hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika usia anak menginjak usia sekolah dasar.

Baca Juga :  Inilah 5 Bahasa Cinta Orang Tua untuk Anak, Mums yang Mana?

Namun jika benjolan terus tumbuh semakin besar atau tiba-tiba mengeluarkan darah dan mengganggu aktivitas anak, seperti menghalangi penglihatan atau membatasi pergerakan, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

5. Ruam popok

Ruam popok adalah kondisi iritasi pada kulit yang umumnya disebabkan oleh kelembapan, kurangnya udara, dan kondisi popok yang kotor dan menempel terlalu lama di kulit bayi. Ruam popok juga bisa disebabkan oleh iritasi akibat penggunaan sabun atau produk bayi yang kurang tepat.

Cara terbaik untuk menghindari kondisi ini adalah dengan memastikan popok bayi selalu bersih dan kering. Jika timbul ruam, lepaskan popok dan biarkan kulit bayi terkena udara kurang lebih selama 10 menit, setelah itu baru kenakan lagi popok baru yang bersih.

Apabila Mums mencurigai penyebab ruam popok pada bayi adalah produk tertentu, maka segera hentikan penggunaannya pada si Kecil. Jika setelah 2 hingga 3 hari ruam popok tidak kunjung membaik, hubungi dokter untuk memperoleh saran penanganan yang tepat.

Nah, Mums itulah beberapa masalah kulit pada bayi yang umum terjadi. Beberapa di antaranya memang bukanlah masalah kesehatan yang serius, sehingga Mums dapat melakukan penanganan sendiri di rumah. Namun jika masalah kulit yang dialami bayi tak kunjung membaik dalam beberapa hari, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. (AS)

Baca juga: Apa Saja Sih Masalah Kulit pada Bayi Baru Lahir?

Referensi

What to Expect. “Baby Skin Issues and Conditions

Comment