Rumah Sakit Buka Layanan Staysolation untuk Isolasi Mandiri

Peningkatan jumlah kasus Covid 19 di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini tentu telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia khususnya warga DKI Jakarta. Munculnya klaster rumah tangga misalnya, menjadi bukti kebijakan isolasi mandiri. Ketidakmampuan masyarakat dalam melakukan isolasi mandiri secara maksimal, serta kurang disiplin dan pengetahuan dalam melakukan isolasi mandiri ini diduga menjadi pemicu tingginya angka klaster di rumah tangga.

Bagaimana agar orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan ini bisa maksimal melakukan isolasi mandiri, tanpa menularkan ke anggota keluarga yang lain? Kini beberapa rumah sakit mulai membuka layanan khusus isolasi mandiri, berupa safe house atau rumah aman untuk orang yang statusnya OTG.

Baca juga: Catat, Fakta Penting Jika Positif Covid-19!

Manfaat Isolasi Mandiri di Safe House

Sesuai protokol penanganan Covid-19, pasien-pasien dengan status terkonfrmasi tanpa gejala ataupun gejala ringan harus melakukan isolasi bersama. Mengutip Buku Saku Penyelenggaraan Rumah Isolasi Bersama Covid 19 yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta pada April 2020, dikatakan bahwa definisi Rumah Isolasi Bersama adalah suatu fasilitas yang disiapkan LSM/Pihak Swasta/Gugus Tugas/Suku Dinas ataupun Dinas Kesehatan setempat.

Rumah sakit adalah salah satu lembaga yang menyediakan rumah isolasi bersama ini. Salah satunya Rumah Sakit Pelni, sebagai rumah sakit BUMN yang telah ditunjuk sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19 di Jakarta.

Baca Juga :  Inilah Standar Masker Kain yang Berlaku di Indonesia

Dijelaskan dr. Didid Winnetouw, MPH, selaku Kepala Divisi Pengembangan PT RS Pelni, sejak bulan Juni yang lalu rumah sakitnya telah membuka program layanan baru, yaitu program isolasi yang dilakukan pada beberapa Safe House.

Program Safe House yang dinamakan Staysolation ini merupakan program isolasi di lokasi khusus yang nyaman dan aman bagi pasien. “Di staysolation pasien mendapatkan serangkaian layanan yang telah didesain sedemikian rupa khusus bagi kasus-kasus pasien terkonfirmasi tanpa gejala yang tidak bisa melakukan isolasi di rumah namun tidak memiliki indikasi untuk dirawat di rumah sakit,” jelas dr. Didid.

Baca juga: Gara-gara Covid-19, Oksimeter Ramai Diburu. Bagaimana Cara Kerjanya?

Fasilitas dan Syarat Mengikuti Program Staysolation

Selama menjalani staysolation, pasien terkonfirmasi tanpa gejala diwajibkan menjalani prosedur skrining terlebih dahulu sebelum dinyatakan dapat diterima menginap di staysolation. Selama berada dalam staysolation, pasien mendapatkan layanan berupa paket pengawasan serta pengobatan khusus yang didesain sesuai kebutuhan pasien.

“Tim dokter dan perawat Rumah Sakit Pelni akan melakukan pengawasan, termasuk layanan pemeriksaan PCR serial yang dibutuhkan pasien. Di samping itu, pasien juga mendapatkan layanan paket makan 3 kali sehari beserta paket laundry harian,” lanjut dr. Didid.

Baca Juga :  Wawako Bahasan Harap Sinergitas Pemerintah Pusat Mampu Kendalikan Stunting Daerah

Untuk berkonsultasi dengan dokter, disediakan layanan telemedicine. Pasien bisa terhubung dengan dokter spesialis di luar jadwal yang telah ditetapkan. Menurut dr. Didid, melalui program staysolation yang memiliki harga yang terjangkau ini, diharapkan program isolasi dapat berjalan dengan lebih efektif.

“Pasien merasa lebih tenang dan nyaman karena berada di dalam pengawasan yang tepat. Dengan menjalani protokol yang tepat pasien diharapkan dapat menjalani isolasi dalam jangka waktu yang lebih singkat sehingga dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga tercinta,” ujar dr. Didid.

Nah Geng Sehat, program seperti staysolation atau rumah aman ini, seperti dijelaskan dr. Didid, rupanya memiliki banyak peminat. Diduga, hal ini karena tidak sedikit masyarakat dengan kasus terkonfirmasi tanpa gejala merasa kesulitan dalam melakukan isolasi mandiri. Mereka memilih menjalani isolasi mandiri jauh dari keluarga karena takut anggota keluarganya ada yang rentan tertular.

Baca juga: Penyakit yang Meningkatkan Risiko COVID-19

Sumber:

Press release Program Safe House Rumah Sakit Pelni, diterima Guesehat, Jumat, 11 September 2020

Comment