Reaksi Relawan Usai Disuntik Vaksin Oxford: Menggigil, Lemah, dan Lesu

KalbarOnline.com – Seorang sukarelawan vaksin Oxford mengalami efek samping yang membahayakan usai disuntik vaksin Covid-19. Dia menderita demam tinggi dan menggigil 14 jam setelah menjalani suntikan anti-Covid.

Alhasil, uji Oxford AstraZeneca ditunda ketika seorang relawan Inggris mengalami reaksi serius. Relawan yang tidak disebutkan namanya itu mendapat suntikan pertamanya pada Mei setelah memberi tahu Mail Online apa yang sebenarnya terjadi padanya.

  • Baca juga: Relawan Alami Sakit, Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dihentikan

Dia mengungkapkan setelah disuntik, dia bangun pada dini hari dan menggigil. Dan suhunya demam tinggi mencapai 39 derajat celcius.

“Saya merasa sangat lemah dan tidak bisa benar-benar bangun dan bergerak sehingga pasangan saya harus memberikan saya parasetamol,” katanya seperti dilansir dari The Sun.

“Demamnya berlanjut selama sekitar satu hari, dan saya merasa sangat lemah dan lesu dan tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Relawan tersebut mengatakan bahwa dia merasa sangat tidak nyaman sehingga dia tinggal di tempat tidur hampir sepanjang hari kedua setelah disuntik. Dia dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan booster tapi tiba-tiba dibatalkan melalui email pada malam sebelumnya.

Baca Juga :  Di Jerman, Pelonggaran Warga yang Divaksin Munculkan Pro dan Kontra

Perusahaan obat AstraZeneca mengumumkan pada Selasa malam (8/9) bahwa studi uji coba global vaksin Oxford telah dihentikan sementara setelah seorang peserta dari Inggris dirawat di rumah sakit dengan dugaan gangguan neurologis. Para peneliti menghentikan percobaan penting yang seharusnya menjadi harapan terbaik dunia.

Sementara itu, relawan lain mengatakan dia tidak memiliki efek samping dan sangat ingin dan bersemangat untuk mendapatkan dosis kedua dari vaksin tersebut. Hal senada diungkapkan jurnalis lepas dari London Jack Sommers, mengatakan pada PA news agency. Dia percaya bahwa uji coba Oxford University aman.

Sommers setuju mengatakan kejadian itu adalah keniscayaan statistik. Bahwa setidaknya satu pasien dari 18 ribu pasien dalam program akan jatuh sakit beberapa. Pasalnya para peneliti sudah sangat hati-hati dan dijalankan oleh Universitas Oxford, melibatkan Pemerintah dan mendapat dukungan AstraZeneca.

Baca Juga :  Korut Dilaporkan Darurat Covid-19, Banyak Pasien Meninggal Kelaparan

“Mereka telah melalui uji coba ke musang, tikus, dan monyet, jadi mereka yakin betul bahwa hal itu tidak akan membahayakan siapa pun. Menurut saya, siapa pun yang menjadi sukarelawan sejak awal tidak akan menunda dengan ini, karena Anda menghargai risikonya,” katanya.

Dia mengakui banyak orang skeptis tentang vaksin dalam uji coba. Dia menilai tak perlu ada yang ditakuti dalam uji coba.

“Ini hanya omong kosong, ini hanya jenis teori konspirasi terbaru yang ada di luar sana,” kata Sommers. “Saya mengerti bahwa vaksin cenderung membuat orang khawatir dan selalu begitu,” katanya.

“Saya yakin ini benar-benar aman, tidak ada agenda jahat. Memang saya bukan seorang ilmuwan, tapi tergantung pada seberapa besar Anda mempercayai para ilmuwan. Dan saya sangat mempercayai mereka,” katanya.

Comment