Categories: Nasional

Bamsoet Minta Pajak Alat Kesehatan Tidak Masuk Kategori Barang Mahal

KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendorong pemerintah agar pajak terhadap alat kesehatan tidak masuk dalam kategori pajak barang mewah. Menurutnya, alat kesehatan harus diberi perlakuan khusus sehingga bisa meringankan beban operasional rumah sakit yang pada akhirnya meringankan rakyat jika ingin berobat.

“Di Malaysia, pajak untuk beberapa alat kesehatan sudah hampir nol persen. Sehingga biaya berobat disana jauh lebih murah dibanding Indonesia. Tak heran jika banyak warga Indonesia yang berobat kesana, khususnya di wilayah Penang,” katanya, Jumat (11/9).

Menurut Bamsoet, sejak pandemi Covid-19 merebak, pemerintah Indonesia memang sudah membebaskan pajak barang alat kesehatan. “Namun hanya sebatas untuk penanganan Covid-19, belum keseluruhan barang alat kesehatan. Jika pajak untuk seluruh alat kesehatan minimal bisa diperlakukan seperti di Malaysia, tentu akan membawa angin segar bagi dunia kedokteran tanah air,” ujar Bamsoet.

Bamsoet mengungkapkan, riset Patients Beyond Borders memperlihatkan warga Indonesia sangat gemar berobat ke luar negeri. Peningkatannya cukup tajam, dari 350 ribu warga yang berobat ke luar negeri di tahun 2006 menjadi 600 ribu di tahun 2015. Total pengeluaran per tahun yang dikeluarkan penduduk Indonesia untuk berobat ke luar negeri bisa mencapai USD 11,5 miliar, 80 persennya dihabiskan di Malaysia.

“Selain karena biayanya yang lebih murah dan pelayanannya lebih nyaman, warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri karena alat kesehatannya yang sangat lengkap. Padahal dengan sumber daya manusia dan sumber daya rumah sakit yang dimiliki, Indonesia sebetulnya bisa menjadi tuan rumah bagi warganya dalam berobat. Bahkan Indonesia seharusnya bisa menjadi pemain utama dalam wisata medis. Menjadi tempat yang nyaman bagi warga dunia berobat,” ungkap Bamsoet.

Bamsoet juga turut berbelasungkawa atas banyaknya anggota IDI dan PDGI yang wafat akibat Covid-19. Dari data IDI tercatat sudah ada 109 anggota mereka yang wafat. Sementara dari PDGI sudah ada 12 anggota yang wafat.

“Kita berdoa semoga para dokter yang wafat bisa ditempatkan di dalam surga Tuhan Yang Maha Esa. Agar perjuangan para dokter yang berada di garis terdepan melawan Covid-19 tak sia-sia, sangat penting bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang sebenarnya tak terlalu sulit. Cukup pakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Hal kecil seperti itu jika dilakukan bisa menyelamatkan nyawa kita semua,” pungkas Bamsoet.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

KSDA Kalbar dan BTN Gunung Palung Tangani Kemunculan Orang Utan di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Bermula dari beredarnya informasi di salah satu media sosial terkait adanya…

2 hours ago

Kadis Kesehatan Ajak Nakes Peran Aktif Turunkan AKI/AKB dan Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengajak para tenaga…

2 hours ago

Pekan Gawai Dayak ke 38 Siap Digelar

KalbarOnline, Pontianak - Jelang Pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PKD) ke XXXVIII (38) Tahun 2024, Penjabat…

2 hours ago

Lepas Peserta Lomba HKG PKK ke-52 Tingkat Nasional, Kalbar Optimis Pasti Juara

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK…

2 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Pj Sekda Zulkarnain Tekankan Soal Kedisiplinan ASN

KalbarOnline, Pontianak – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain menekankan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara…

2 hours ago

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Angka inflasi Kota Pontianak kini mencapai 2,77 persen. Pj Wali Kota Pontianak,…

2 hours ago