Cara Singapura Beri Peluang Anak Muda Berinovasi Virtual saat Pandemi

KalbarOnline.com – Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang konsisten dalam manajemen pengendalian pandemi. Angka kematian di Singapura sangat rendah. Pandemi juga tidak menghalangi semangat para anak muda untuk tetap berinovasi dengan banyak cara. Singapura memberi wadah bagi 109 pemuda secara virtual.

Lewat Program Young Social Entrepreneurs (YSE) dari Singapore International Foundation (SIF) edisi 2020, dilakukan dalam bentuk pengalaman digital karena pandemi. Singapura terus membina para pemuda pembawa perubahan di dunia. Terdapat 109 pemuda dari 19 negara berkumpul secara virtual untuk Workshop YSE mulai 3 Juli hingga 29 Agustus 2020.

  • Baca juga: Dipenuhi Pengunjung, Restoran di Chinatown Singapura Dijatuhi Hukuman

Tahun ini, angkatan ke-11 program YSE mempresentasikan ide bisnis sosial mulai dari pemanfaatan teknologi baru untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, dan menganjurkan cara alternatif untuk menyelamatkan lingkungan, hingga memberdayakan komunitas yang rentan melalui edukasi dan pelatihan kerja. Terlepas dari pebedaan wilayah yang terdampak dan latar belakang budaya, semua tim memiliki tujuan yang sama untuk membawa perubahan yang berkelanjutan di komunitas tempat mereka beroperasi.

Baca Juga :  Welcome Dinner Delegasi BIMP-EAGA Sajikan Menu Khas, Wako Edi: Selamat Menikmati Suasana Kota Pontianak

Duta Besar Singapura Ong Keng Yong yang juga Ketua SIF, mengatakan terobosan tersebut juga bisa menjadi pertukaran budaya yang berbeda demi saling memberikan inspirasi ide dan aksi untuk kebaikan. Meski tahun ini tak dapat bertemu secara langsung karena pandemi, namun wadah digital menawarkan peluang baru untuk menumbuhkan energi, semangat inovatif, dan hasrat dari pemuda pembawa perubahan yang didorong oleh rasa tujuan sosial yang kuat.

  • Baca juga: Betulkan Posisi Masker Seorang Warga Singapura, Petugas Diserang

“Di masa tantangan pandemi, ekonomi, iklim, dan tantangan kesehatan global, hal-hal tersebut bahkan menjadi lebih penting bagi untuk mempercepat laju inovasi sosial,” katanya dalam Webinar baru-baru ini.

Workshop YSE ini terdiri dari rangkaian intensif webinar dan klinik bisnis yang dipimpin oleh para wirausahawan sosial, thought leaders, dan ahli strategi bisnis. Peserta mendapatkan pengetahuan untuk menjadi wirausaha sosial yang efektif dalam sesi keuangan, pemasaran, dan pengukuran dampak.

Mereka juga dapat berinteraksi dengan rekan-rekan sepemikiran dari berbagai kewarganegaraan, mendapatkan pemahaman lintas budaya lebih dalam untuk menjalin pertemanan baru, dan menjalin hubungan profesional. Setelah rangkaian kegiatan tersebut, 54 tim memaparkan rencana bisnis mereka kepada panel juri, dan kemudian 15 tim dipilih untuk maju ke tahap selanjutnya dari program YSE.

Baca Juga :  Singapura Wajibkan Warga Pakai Masker di Restoran, Melanggar Didenda

Tim yang terpilih terdiri dari 29 pemuda pembawa perubahan yang merepresentasikan sembilan negara, akan mengikuti bimbingan lebih lanjut karena ide bisnis mereka dinilai memiliki potensi dampak sosial yang signifikan, berkelanjutan, dan skalabilitas pada model bisnisnya. Selama enam bulan ke depan, mereka akan dibimbing oleh konsultan bisnis terkemuka dari McKinsey & Company dan Temasek International, untuk membentuk semangat berwirausaha yang relevan dengan sektor mereka.

Lebih jauh lagi, tim yang terpilih akan memiliki kesempatan untuk mengasah ketajaman bisnis, melebarkan perspektif budaya, dan memanfaatkan jaringan alumni YSE global yang terdiri dari lebih 1,200 anggota. Pada Maret 2021, semua tim akan berkumpul kembali di acara YSE Pitching for Change, di mana mereka akan mempresentasikan rencana bisnis yang telah disempurnakan kepada panel juri untuk mendapatkan kesempatan pendanaan awal senilai hingga SGD 20 ribu.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment