Mentor Sekaligus Seniornya Meninggal, Menko PMK Ucapkan Belasungkawa

KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Abdul Malik Fadjar. Tokoh nasional kelahiran Jogjakarta, 22 Februari 1939 tersebut mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (7/9) malam pukul 19.00 WIB dalam usia 81 tahun.

“Innalilillahi wa innailaihi rajiun. Turut berduka cita atas wafatnya guru saya, senior saya Prof. H. Abdul Malik Fadjar,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/9).

  • Baca juga: Anwar Abbas Sebut Mendiang Abdul Malik Fadjar Sosok Pejuang Pendidikan
Baca Juga :  Akhir Desember, Kasus Covid-19 Diprediksi Bisa 1 Juta Kasus

Muhadjir mengakui mengenal baik mendiang Malik Fadjar. Hubungannya telah terjalin semenjak di Persyarikatan Muhammadiyah. Selain sebagai senior, bagi Muhadjir, Malik Fadjar telah menjadi mentor dalam karirnya di pemerintahan.

“Saya mengenal baik Prof Malik. Beliau adalah tokoh senior yang telah lama berkiprah di Muhammadiyah. Beliau juga ikut andil dalam pemerintahan, pendahulu saya sebagai Mendiknas dan Menkokesra. Saya banyak belajar dari kiprah kepemimpinan beliau,” ungkapnya.

Dia mengaku bahwa meninggalnya Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 1983-2000 ini merupakan suatu kehilangan besar dunia pendidikan di Indonesia.

Baca Juga :  Polres Kubu Raya Ungkap Kasus Penempatan Pekerja Migran Indonesia Tanpa Dokumen

“Saya amat merasa kehilangan. Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah Subhanahu Wata’ala di tempat yang terbaik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Abdul Malik Fadjar telah malang melintang di pemerintahan sejak era reformasi. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Agama Indonesia, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan terakhir menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI di era Presiden Joko Widodo. Dia juga telah lama berkhidmat di Persyarikatan Muhammadiyah.

Comment