Categories: Nasional

OTG yang Kontak dengan Pasien Covid-19 Tak Perlu Tes Swab

KalbarOnline.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan kebijakan baru terkait prosedur pelaksanaan tes swab Covid-19. Aturan ini tertuang dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.

Dalam aturan itu, dijelaskan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 tidak diperlukan melakukan swab. Dia hanya diharuskan melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.

Jika muncul gejala selama proses isolasi, maka pasien akan langsung menjalani tes swab. Sedangkan, apabila hingga karantina selesai tidak terlihat adanya gejala Covid-19, maka pemantauan terhadap pasien bisa dinyatakan selesai.

Adapun pengertian kontak erat yang dimaksud yakni, orang yang memiliki riwayat melakukan kontak dekat dengan pasien kasus probable atau konfirmasi positif. Misalnya, seorang anak dalam sebuah keluarga terkonfirmasi positif Covid-19, maka anggota keluarga yang tinggal serumah dianggap melakukan kontak dekat.

Sementara itu, pasien positif Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan atau gejala sedang juga tidak perlu dilakukan tes swab lanjutan. Mereka hanya diharuskan melakukan isolasi mandiri 10 hari, ditambah 3 hari setelah tak lagi menunjukan gejala demam dan gangguan pernapasan. Sedangkan pasien dengan gejala berat diharuskan swab.

Dikonfirmasi mengenai kebijakan tersebut, Humas Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Irma Yunita menyebut aturan itu dibuat oleh Kemenkes RI. Sehingga dia enggan membeberkan ihwal alasan kebijakan ini diambil.

“Berdasarkan buku panduan revisi ke-5, memang disebutkan untuk kontak erat hanya diwajibkan untuk isolasi mandiri. Bilamana selama isolasi mandiri selama 14 hari muncul gejala baru akan dilakukan pemeriksaan swab PCR,” kata Irma kepada KalbarOnline.com, Senin (7/9).

Kendati demikian, Irma menyebut untuk DKI Jakarta memiliki kebijakan lain di bawah aturan Kemenkes RI. Yakni orang dengan kontak erat tetap bisa dilakukan tes swab. Hal itu tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 79 Tahun 2020.

“Hanya saja yang menetapkan seseorang kontak erat atau tidak adalah petugas kesehatan berdasarkan hasil analisis penyelidikan epidemiologi,” urainya. (*)

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu A. Yani Pontianak yang berlokasi di kawasan…

1 hour ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

3 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

3 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

3 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

3 hours ago

Segini Biaya Pembangunan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Gedung Olahraga (GOR) Terpadu Ahmad Yani (A. Yani) di Kawasan Gelora Khatulistiwa…

3 hours ago