Categories: Nasional

Kuota 50 Orang, Gelombang Pertama Dai Bersertifikat Segera Dibuka

KalbarOnline.com – Kementerian Agama (Kemenag) terus menjalankan program dai bersertifikat meski mendapat banyak sorotan. Rencananya program ini dimulai pekan ketiga September. Kuota gelombang pertama sebanyak 50 orang.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menuturkan pihaknya sudah mengeluarkan panduan teknis pelaksanaan program dai bersertifikat. Dia menegaskan program itu bukan sertifikasi dai layaknya sertifikasi guru. “Pelatihannya digelar selama tiga hari,” katanya saat dikonfirmasi Minggu (6/9) malam.

Kamaruddin menjelaskan di tengah pandemi, pelatihan program dai bersertifikat itu digelar secara offline atau tatap muka. Dia menuturkan selama pelatihan, peserta wajib menjalankan protokol kesehatan. Setelah menjalani proses pelatihan, para dai itu akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kemenag.

Di tengah sorotan dari sejumlah pihak, Kamaruddin mengatakan program dai bersertifikat itu sifatnya sukarela. Kemenag nantinya mengundang dai sebagai peserta dari ormas-ormas Islam. Kamaruddin menegaskan nama program ini adalah dai bersertifikat. Bukan sertifikasi dai atau penceramah.

Kemenag menargetkan pada tahap awal, program dai bersertifikat diikuti 8.200 penceramah. Program ini akan dilakukan secara kolaboratif. Kemenag berperan sebagai koordinator dan fasilitator. Di antara pihak yang dilibatkan adalah Lemhanas, BPIP, dan BNPT. Selain itu akan melibatkan MUI dan ormas Islam lainnya. Inti program ini adalah penguatan wawasan kebangsaan dan pengarusutamaan pemahaman keagamaan rahmatan lil alamin.

Secara pribadi Sekjen MUI Anwar Abbas menolak dengan tegas dan keras program dai dan penceramah bersertifikat Kemenag. Meskipun Kemenag dalam menjalankan program itu menggandeng MUI. Dia bahkan siap mundur sebagai Sekjen MUI jika lembaganya itu tetap menerima program dai bersertifikat tersebut.

Menurut dia program dai atau penceramah bersertifikat ini masih terkait dengan cara pandang Menag yang selalu berbicara soal radikalisme. Di mana menurut dia statemen soal radikalisme yang dilontarkan Menag ujungnya selalu mendiskreditkan dan menyudutkan umat Islam. “Khususnya para dai,” katanya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

2 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

5 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

6 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

7 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

7 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

7 hours ago