Jumlah Kasus Covid-19 Dunia Lampaui Rekor 27 Juta

KalbarOnline.com – Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia melampaui rekor 27 juta pada Minggu (6/9), dengan jumlah kematian akibat penyakit tersebut mencapai lebih dari 882.000, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

AS masih menjadi negara yang paling terdampak parah Covie-19 dalam hal jumlah kasus, dengan lebih dari 6,27 juta infeksi dan 188.940 kematian.

Sementara itu, India melampaui Brasil sebagai negara terdampak parah Covid-19 kedua di dunia, dengan lebih dari 4,2 juta infeksi dan 71.642 kematian.

dia sedang melalui tahap keempat pembukaan wilayah atau “Unlock 4” setelah pandemi melanda negara itu lebih dari tujuh bulan lalu. Dalam beberapa pekan terakhir, fokus negara Asia tersebut adalah meningkatkan pengujian sampel, yang menyebabkan lonjakan mendadak kasus baru Covid-19 yang ditemukan setiap hari.

Baca Juga :  Jokowi: Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain

Berdasarkan data dari Dewan Penelitian Medis India (Indian Council of Medical Research), 48.831.145 sampel telah diuji hingga Sabtu (5/9), dengan 1.092.654 sampel diuji pada Sabtu saja.

Brasil pada Minggu mencatat 447 kematian akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menambah total kematian di negara tersebut menjadi 126.650. Sementara itu, ribuan orang mengunjungi pantai dan tempat-tempat rekreasi lainnya pada libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Brasil pada 7 September.

Baca Juga :  Suara Meghan Markle Ternyata Pernah Dibungkam di Kerajaan Inggris

Kementerian Kesehatan Brasil juga melaporkan 14.521 kasus infeksi dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus sejak pandemi mulai merebak bertambah menjadi 4.137.521, menempati urutan ketiga dalam jumlah kasus global.

Di Sao Paulo, negara bagian di sebelah tenggara Brasil dengan populasi terpadat sekaligus wilayah yang terdampak Covid-19 paling parah di negara itu, tercatat kurang dari 40 persen penduduk mematuhi aturan berada di dalam rumah, demikian menurut data pemerintah seperti dikutip jaringan televisi Globo. (Xinhua/Antara)

Comment