Benarkah Vaksin Pneumonia dan Influenza Bisa Meringankan Gejala Covid-19?

Ada spekulasi berulang di media sosial bahwa vaksinasi pneumonia dapat melindungi orang dari COVID-19. Apakah vaksin untuk melawan pneumonia memang melindungi dari penyakit coronavirus?

Jawabannya ternyata tidak. Vaksin untuk melawan pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona baru yakni SARS-Cov-2.

Virus penyebab Covid-19 ini adalah jenis virus yang sangat baru dan berbeda dengan virus penyebab pneumonia maupun influenza sehingga membutuhkan vaksinnya sendiri. Para peneliti sedang mencoba mengembangkan vaksin melawan COVID-19.

Meskipun vaksin ini tidak efektif melawan virus korona baru, vaksinasi terhadap penyakit pernapasan sangat disarankan untuk melindungi kesehatan Kamu, terutama lansia dan anak-anak.

Baca juga: Selain Coronavirus, Kenali Jenis-jenis Pneumonia Berdasarkan Penyebabnya!

Sama-sama Pneumonia, PenyebabTidak Sama

Pneumonia adalah pembengkakan atau radang pada paru-paru yang membuat tubuh sulit mendapatkan oksigen yang cukup. Ini dapat disebabkan oleh berbagai bakteri dan virus, termasuk virus korona baru.

Vaksinasi yang saat ini digunakan untuk melindungi seseorang dari pneumonia adalah vaksin yang menargetkan perlindungan terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae. Sayangnya, vaksin ini tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi oleh virus corona.

Bagaimana dengan vaksin influenza? Bisakah vaksin influenza mencegah coronavirus? Mengutip pernyataan Ketua PP Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) Dr. dr. Muhammad Ilyas, Sp.PD, KP, Sp.P(K) beberapa waktu lalu, vaksin influenza tidak bisa mencegah penularan infeksi coronavirus.

Baca Juga :  Angka Stunting Berhasil Diturunkan, Dinkes Kalbar Perkuat Pemetaan Kejar Target Nasional

“Orang-orang yang tidak maupun belum mendapatkan vaksin influenza memang akan lebih rentan terhadap penularan infeksi virus atau tertular penyakit. Namun, vaksin ini bukan mencegah coronavirus karena sifatnya hanya menjaga tubuh dari virus influenza,” jelasnya di Jakarta Rabu (4/3) .

Pernyataan bahwa vaksin pneumonia tidak bisa melawan Covid-19 ini sudah dinyatakan secara resmi oleh WHO. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan dengan jelas bahwa vaksin melawan pneumonia tidak melindungi seseorang terhadap COVID-19.

Baca juga: Intip Pengembangan Vaksin Covid-19 di Lembaga Eijkman, Sudah Sejauh Mana?

Tetap Ada Manfaatnya

Meskipun tidak bisa melindungi kita dari Covid-19, vaksin influenza maupun vaksin pneumonia tetap bermanfaat. Salah satunya melindungi orang apabila tertular Covid-19, agar tidak terkena pneumonia dan influenza. Dengan begitu gejalanya tidak semakin parah karena infeksu sekunder.

Penjelasannya sebagai berikut. Ketika orang tengah sakit parah atau menderita infeksi, mereka akan lebih rentan tertular infeksi lain, termasuk infeksi Streptococcus pneumoniae maupun influenza. Ada dugaan bahwa beberapa pasien yang meninggal karena COVID-19 disebabkan akibat komplikasi infeksi bakteri yang kebal antibiotik. Inilah yang meningkatkan jumlah kematian pasien COVID-19 di Italia.

Namun, sampai saat ini belum ada cukup informasi untuk menentukan seberapa umum infeksi sekunder Streptococcus pneumoniae pada orang dengan COVID-19, dan apakah orang yang telah divaksinasi memiliki hasil yang lebih baik.

Baca Juga :  Minta Warga Dukung Vaksin Covid-19, BPOM Jelaskan Alur Izin Darurat

Namun WHO mencatat bahwa meskipun vaksinasi pneumonia tidak akan melindungi terhadap COVID-19, vaksinasi ini direkomendasikan untuk perlindungan terhadap penyakit pernapasan. Di Inggris dan Amerika Serikat, sudah direkomendasikan bahwa semua orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun harus divaksinasi Streptococcus pneumoniae untuk mencegah pneumonia.

Penelitian mendukung hal ini. Di negara-negara di mana pandemi COVID-19 bertepatan dengan musim influenza atau pneumonia, cakupan yang tinggi kedua vaksin ini akan memiliki manfaat tambahan, yakni meminimalkan risiko jumlah rawat inap akibat pneumokokus dan influenza.

Dampaknya adalah mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk merawat pasien non-COVID-19 dan meminimalkan risiko infeksi COVID-19 yang didapat dari layanan kesehatan. Kesimpulannya, meskipun tidak bisa memberikan perlindungan terhadap COVID-19, pemberian vaksin influenza dan pneumonia berpotensi tidak hanya mengurangi beban penyakit yang ditargetkan, tetapi juga mencegah kematian dan kesakitan yang lebih tinggi akibat COVID-19.

Baca juga: Mengapa Uji Klinik Vaksin Covid-19 adalah Tahapan Penting yang Harus Dilakukan?

Sumber

Who.int. FACT: Vaccines against pneumonia DO NOT protect against the COVID-19 virus

Media Briefing Manfaat Vaksinasi Influenza untuk Optimalisasi Kesehatan Jemaah Haji dan Umrah, Rabu (4/3) di Jakarta bersama Sanofi Pasteur.

Covid-19facts.com. Myth: Vaccination against pneumonia might protect you from coronavirus

Ncbi.nlm.nih.gov. Use of seasonal influenza and pneumococcal polysaccharide vaccines in older adults to reduce COVID-19 mortality

Comment