Rusia Sebut Vaksin Covid-19 Sputnik V Hanya untuk Pasar Dalam Negeri

KalbarOnline.com – Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh pemerintah Rusia terkait vaksin Covid-19. Vaksin buatan mereka bernama Sputnik V hanya akan disediakan untuk pasar dalam negeri. Hal tersebut berdasar keterangan dari Pemimpin Eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev.

“Saat ini yang menjadi fokus utama kami adalah fakta bahwa fasilitas produksi yang berlokasi di Rusia akan difokuskan hanya untuk pasar domestik,” sebut Dmitriev dalam temu media secara virtual seperti dilansir Reuters.

  • Baca juga: Vaksin Covid-19 Asal Rusia Tunjukkan Hasil dan Tanpa Efek Samping

Hanya saja, bukan berarti terus-terusan untuk kebutuhan dalam negeri. Ketika sudah terpenuhi, Rusia akan bermitra dengan negara lain.

Baca Juga :  Respons WHO Terkait Bayi di Singapura Miliki Antibodi Covid-19

“Kami kemudian akan mengembangkan kemitraan bersama India dan sejumlah negara lain dengan fokus untuk pasar eksternal,” imbuh Dmitriev.

Dia menambahkan bahwa fokus utama yang harus dilakukan sekarang adalah menjamin pemenuhan kebutuhan vaksin dalam negeri.

Rusia mengembangkan Sputnik V yang pada 11 Agustus lalu diumumkan telah memperoleh izin regulasi dari pemerintah. Pengembangan vaksin tersebut mendapat pendanaan dari RDIF dan penelitian yang dijalankan oleh Institut Riset Gamaleya.

“Prinsip kunci dalam pengaturan kerja sama dengan negara lain, mengenai produksi vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya, difokuskan pada transfer teknologi,” ujar Direktur Institut Gamaleya dr. Alexander Gintsburg.

Baca Juga :  15 Bulan Vaksinasi 181,5 Juta Orang

Gintsburg menambahkan bahwa pengembangan untuk pasar luar baru dapat dilaksanakan setelah permintaan di Rusia sudah terpenuhi seluruhnya. Tentunya itu memakan waktu hingga satu tahun jika dihitung berdasarkan kajian mengenai kapasitas produksi.

“Sebelumnya, kami fokus menghasilkan imunitas untuk masyarakat kami yang mungkin bisa selesai dalam waktu 9-12 bulan. Setelahnya, barulah peningkatan kapasitas produksi, mungkin juga mulai mengekspor vaksin ke negara lain,” pungkas Gintsburg.

Comment