Categories: Internasional

Bersedia Rawat Pasien Covid-19, Ribuan Dokter di Korsel Berhenti Mogok

KalbarOnline.com – Situasi teranyar pandemi Covid-19 di Korea Selatan diwarnai dengan aksi mogok para dokter. Sedikitnya ada 16 ribu dokter magang dan residen yang menjadi garda terdepan dalam penanganan virus Korona di ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif. Mereka memutuskan mogok kerja pada 21 Agustus. Dengan melalui dialog, akhirnya para dokter kembali bersepakat akan menangani pasien lagi.

Dilansir dari Aljazeera, para dokter di Korea Selatan telah setuju untuk mengakhiri masa mogok kerja selama dua minggu. Aksi mereka dinilai telah mengganggu upaya untuk mengekang gelombang baru virus Korona.

  • Baca juga: Gelombang Kedua Wabah Covid-19 di Korsel Didominasi Lansia

Perdana Menteri Chung Sye-kyun langsung mencari solusi lewat pembicaraan tentang rencana reformasi medis pemerintah. Chung mengatakan pemerintah dan partai yang mengatur dan Asosiasi Medis Korea telah mencapai kata sepakat dari negosiasi dan kompromi yang alot.

“Setelah negosiasi yang panjang, diskusi tersebut menghasilkan kesepakatan lima poin,” ungkapnya menurut kantor berita Yonhap.

“Saya berharap mereka akan menandatangani kesepakatan dan para dokter akan segera kembali bertugas,” imbuh Chung.

Sebelumnya para dokter menentang proposal reformasi, yang mencakup peningkatan jumlah dokter, membangun lebih banyak sekolah kedokteran umum, mengizinkan asuransi negara untuk menanggung lebih banyak pengobatan tradisional, dan memperluas telemedicine. Pemerintah berpendapat inisiatif tersebut akan membantu Korea Selatan mengatasi krisis kesehatan seperti virus Korona dengan lebih baik.

Akan tetapi para dokter khawatir itu hanya akan membuat dokter terkonsentrasi di kota-kota tanpa memperbaiki infrastruktur medis yang buruk dan kondisi kerja di lebih banyak wilayah pedesaan. Pada Jumat (4/9), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 198 kasus baru. Sudah 2 hari negara tersebut telah mengonfirmasi kurang dari 200 kasus sejak wabah terbaru dimulai pada pertengahan bulan lalu.

Kementerian Kesehatan akhirnya telah setuju untuk membatalkan rencana untuk membuka sekolah kedokteran baru dan melatih lebih banyak siswa. Kementerian sebelumnya telah memerintahkan para dokter untuk kembali bekerja dan meminta polisi berdialog dengan pemimpin aksi mogok. Sebab aksi dinilai telah menyebabkan kurangnya tenaga medis dalam merawat pasien.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Rokidi Duduki Jabatan Penting di Kepengurusan LPTQ Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…

12 mins ago

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

15 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

17 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

17 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

17 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

17 hours ago