Categories: Nasional

‎Berpisah dengan PDIP, PKB Disebut Cari Aman di Pilgub Sumbar

KalbarOnline.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan berpisah dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilgub Sumatera Barat.

PKB yang sebelumnya berkoalisi dengan PDIP mengusung Mulyadi-Ali Mukhni. Namun berubah dan akhirnya PKB mendukung Fakhrizal-Genius Umar‎.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengatakan berpisahnya PKB dari PDIP karena melihat ada situasi yang tidak menguntungkan karena efek Puan Maharani tersebut. Sehingga memutuskan perpisahan adalah PKB sama saja mencari aman.

“Iya cari aman dan cari selamat. Karena tahu dengan isu itu terus bergulir, ketika isu tersebut terus terjadi sampai hari ini terus membesar. Maka itu tidak menguntungkan,” ujar Ujang kepada KalbarOnline.com, Sabtu (5/9).

“Oleh karena itu PKB melakukan langkah-langkah yang taktis dan pragmatis saja. Dia tahu dengan tindakan Puan tersebut kalau berkoalisi dengan PDIP maka berat untuk bisa memenangkan pertarungan. Karena itu undur diri dan memilih yang lain,” tambahnya.‎

Ujang mengatakan, dalam dunia perpolitikan sikap PKB tersebut adalah hal yang lumrah dengan mencari posisi aman. Karena adanya pernyataan Puan Maharani ini PKB melihat akan berefek ke calon di Pilgub Sumatera Barat.

“Dalam konteks politik Indonesia biasa jadi mudah berubah, nyari yang aman dan yang ingin menang. Jadi yang didukung PDIP sulit menang,” katanya.

Ujang mengatakan, peta perpolitikan di Sumatera Barat berubah setelah adanya lontaran kalimat Puan Maharani yang berharap masyarakat di Sumatera Barat ‎mendukung Pancasila. Partai politik sangat sadar apa yang diucapkan Puan Maharani sangat menyinggung masyarakat Sumatera Barat.

‎”Itu adalah pernyataan yang sensitif itu menyinggung perasaan masyarakat Sumbar ke jantunya langsung. Oleh karena itu isu itu yang membuat partai-partai gerah,” ungkapnya.

Diketahui, PKB berubah haluan dengan mengusung Fakhrizal-Genius Umar. Dengan demikian pasangan tersebut sudah mengantongi dukungan tiga partai politik. Diantaranya Golkar, Nasdem dan PKB.

Koalisi ini juga mengumpulkan kursi sebanyak 14 kursi. Artinya sudah terpenuhi syarat pencalonan dalam mengusung pasangan di Pilgub Sumatera Barat. Syarat pencalonan diketahui adalah mengumpulkan minimal 13 kursi.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

9 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

12 hours ago

Hari Buruh, Kapolri Komitmen Lindungi dan Kawal Hak Buruh

KalbarOnline, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan peringatan aksi Hari Buruh…

12 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Buka Bimbingan Manasik Haji Tahun 2024 di Masjid Al-Ikhlas

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka Acara Bimbingan Manasik Haji…

12 hours ago

Akhiri Masa Tugas, Pj Wali Kota Ani Sofian Ajak ASN Teladani Jejak Mulyadi

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengajak ASN di lingkup Pemerintah Kota…

14 hours ago

Status Kepemilikan Gedung Perbasi Resmi Kembali ke Pemkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Kejelasan status pengelolaan Gedung Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Kota Pontianak di Jalan…

14 hours ago