Categories: Internasional

Beda dengan Tiongkok, Sepertiga Warga AS Tolak Vaksin Covid-19

KalbarOnline.com – Dalam survei terbaru terungkap bahwa sepertiga orang Amerika Serikat bakal menolak vaksin Covid-19 jika tersedia. Padahal, para peneliti tengah berjibaku untuk menemukan vaksin tersebut dalam mengatasi pandemi.

Masyarakat AS tidak setuju dengan penggunaan vaksin virus Korona. Menurut survei multinasional menemukan fakta bahwa AS sebagai salah satu negara paling skeptis terhadap vaksin di seluruh dunia. Sebanyak 33 persen responden di AS mengatakan mereka tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan vaksin.

  • Baca juga: Pilpres AS Baru Digelar 3 November 2020, Warga AS Sudah Resah

“Tak mau divaksin jika vaksin untuk Covid-19 tersedia,” menurut jajak pendapat Ipsos MORI untuk World Economic Forum seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (4/9).

Lebih dari dua pertiga responden mengindikasikan bahwa mereka akan mendapatkan vaksin Covid-19, dengan 32 persen mengatakan mereka agak setuju dan 35 persen mengatakan mereka sangat setuju dengan pernyataan itu.

Temuan MORI Ipsos ini secara luas sejalan dengan jajak pendapat sebelumnya yang dilakukan oleh Marist Poll dan Gallup. Keduanya menemukan bahwa 35 persen orang Amerika tidak akan mau divaksin untuk virus Korona jika telah tersedia.

Ipsos MORI juga menemukan bahwa niat warga diimunisasi vaksin di AS lebih rendah dari rata-rata di 27 negara yang disurvei. Secara keseluruhan, 26 persen responden di 27 negara mengatakan kepada jajak pendapat bahwa mereka tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Dari 27 negara yang disurvei, niat vaksinasi paling rendah terjadi di Rusia. Niat vaksinasi tertinggi terjadi di Tiongkok, tempat pandemi Covid-19 bermula. Hanya 3 persen dari responden Tiongkok yang menyatakan bahwa mereka tidak mau mendapatkan vaksinasi. Sebanyak 97 persen menyatakan bahwa mereka bersedia menerima vaksinasi. Inggris mendapat peringkat tinggi untuk niat mendapatkan vaksin.

Mengapa warga AS menolak?

Alasan yang paling banyak yakni mereka khawatir tentang potensi efek samping (60 persen). Lebih dari sepertiga (37 persen) mengatakan mereka tidak percaya vaksin akan efektif, sementara seperlima (20 persen) mengatakan mereka menentang vaksin secara umum. Sebanyak 19 persen mengatakan mereka merasa tidak cukup berisiko untuk mendapatkan vaksin.

Ipsos MORI menggunakan survei online untuk menanyai 19.519 orang dewasa di 27 negara antara 24 Juli 2020 dan 7 Agustus 2020. Margin kesalahan untuk jajak pendapat Ipsos MORI 1.000 orang atau lebih adalah 3,5 persen.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

35 mins ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

5 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

7 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

7 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

7 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

7 hours ago