Pemerintah Akan Bentuk Konsorsium Vaksin Merah Putih

KalbarOnline.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa akan membentuk konsorsium Vaksin Merah Putih demi pengembangan vaksin Covid-19.

“Mengenai perkembangan Vaksin Merah Putih, kami akan segera membentuk konsorsium Vaksin Merah Putih,” terang dia dalam telekonferensi pers BNPB, Rabu (2/9).

Seperti diketahui, PT Bio Farma tengah bekerja sama dengan Sinovac dalam pengembangan vaksin. Hingga pada 2021, kapasitas produksi Bio Farma diperkirakan mencapai 250 juta unit.

Angka tersebut pun, menurut Bambang masih dirasa kurang. Sebab, penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa dengan per orangnya harus divaksinasi dua kali, tentunya tidak cukup.

Baca Juga :  Ketapang Juara Pertama Nasional Dalam Penerapan Aplikasi Srikandi

Dia sendiri memperkirakan, dengan 70 persen target penduduk yang divaksin, maka pemerintah butuh lebih dari 300 juta sampai 400 juta dosis vaksin. Itu lah alasan pihaknya akan membuat konsorsium Vaksin Merah Putih.

“Otomatis ini membutuhkan kemandirian baik dalam produksi dan pengembangan bibit vaksin. Untuk bisa menunjang Bio Farma, konsorsium Vaksin Merah Putih juga akan merangkul perusahaan swasta dan nasional yang saat ini sedang menyiapkan diri untuk bisa memproduksi vaksin,” jelasnya.

Selain itu, dalam rangka pengembangan bibit Vaksin Merah Putih, saat ini pemerintah baru bekerja sama dengan Lembaga Eijkman. Beberapa institusi dan lembaga pun tengah bersiap untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Baca Juga :  Indonesia Pastikan Pesan Vaksin Covid-19 yang Manjur 100 Juta Dosis

“Mereka sedang mengajukan izin BPOM untuk dapat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Kami harapkan mereka siap untuk produksi vaksin dan produksi di Indonesia bisa memenuhi kebutuhan seluruh penduduk dan lebih dari satu kali vaksinasi per penduduk,” tandasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment