Categories: Internasional

Lukai Umat Islam, Pakistan Kutuk Penerbitan Karikatur Nabi Muhammad

KalbarOnline.com – Majalah satire Prancis Charlie Hebdo bakal menerbitkan ulang kartun kontroversial Nabi Muhammad. Hal itu untuk menandai dimulainya persidangan tersangka teroris yang menyerang kantor media tersebut pada Januari 2015. Tindakan itu jelas memicu kemarahan negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

Sampul tersebut menunjukkan kartun yang pertama kali diterbitkan di surat kabar harian Denmark Jyllands-Posten pada 2005. Karikatur tersebut dicetak ulang oleh Charlie Hebdo pada 2006 dan memicu kemarahan umat Islam. Karikatur digambar oleh Jean Cabut dikenal sebagai Cabu yakni seorang kartunis terkenal yang tewas dalam serangan pada Januari 2015.

Rencana Charlie Hebdo itu membuat negara Pakistan marah. Pada Selasa (1/9), Pakistan mengutuk keputusan untuk menerbitkan ulang kartun tersebut.

“Tindakan yang disengaja untuk menyinggung sentimen miliaran umat Muslim tidak dapat dibenarkan sebagai dalih kebebasan pers atau kebebasan berekspresi. Tindakan tersebut merusak aspirasi global untuk hidup berdampingan secara damai serta kerukunan sosial dan antaragama,” sebut Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam kicauannya seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (2/9).

Seperti diketahui, pada 7 Januari 2015, Kouachi bersaudara mengamuk di kantor Charlie Hebdo, Paris, menewaskan sembilan jurnalis, seorang pekerja pemeliharaan dan dua petugas polisi, salah satunya ditembak dari jarak dekat.

Dua hari kemudian, pria Islam bersenjata, Amédy Coulibaly, menyerang supermarket halal Hyper Cacher di distrik selatan Paris, menewaskan empat pelanggan dan menyandera beberapa orang. Coulibaly yang merupakan jaringan dengan Kouachi bersaudara, membuat video yang berjanji setia kepada ISIS. Ketiga pria bersenjata itu akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Pembantaian tersebut memicu gelombang dukungan di seluruh dunia untuk mendukung majalah tersebut dengan tagar #JeSuisCharlie. Charlie Hebdo telah lama menimbulkan kontroversi dengan serangannya terhadap semua pemimpin agama dan politik. Kantor surat kabar itu sebelumnya dibom pada 2011 setelah sampulnya menampilkan nabi dan judul Charia (Syariah) Hebdo. Tim editorialnya menulis bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerbitkan ulang kartun tersebut.

Berbicara selama kunjungan ke Beirut, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan bahwa dia tidak berhak mengomentari penilaian editorial majalah tersebut. Akan tetapi dia mengakui bahwa kebebasan untuk menghujat berjalan seiring dengan kebebasan berkeyakinan. “Satire bukanlah wacana kebencian,” kata Macron.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

4 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

4 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

4 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

4 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

7 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

8 hours ago