Categories: Pontianak

Sutarmidji Pastikan Evaluasi Simulasi Sekolah Tatap Muka

Sutarmidji Pastikan Evaluasi Simulasi Sekolah Tatap Muka

Evaluasi tingkat disiplin guru dan murid terhadap protokol kesehatan

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta pihak sekolah yang telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka terus mengevaluasi dan melakukan inovasi demi keamanan anak selama proses belajar mengajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19 sekalipun menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal itu disampaikan Midji menanggapi simulasi sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan yang dilaksanakan SMA Negeri 1 Pontianak sebagai sekolah percontohan.

Bang Midji sapaan akrab Gubernur Sutarmidji pun meminta seluruh pihak sekolah yang tidak berada di zona merah untuk dilakukan evaluasi pembelajaran tatap muka tersebut.

“Kita berharap masing-masing daerah yang bukan zona merah untuk dilakukan evaluasi terdahulu satu-satu dululah. Kemudian kita lihat bagaimana tingkat disiplin guru dan anak murid, kan yang menyelenggarakan sekolah kita lihat hari ini dan besok,” ujarnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini pun berencana akan meninjau langsung ke sekolah-sekolah yang akan melakukan tatap muka untuk melihat kesiapan pihak sekolah.

“Saya minta sekolah evaluasi dulu, kemungkinan besok saya akan ke sekolah liatnya,” ucapnya.

Untuk itu kembali ditegaskan Midji, pihak sekolah harus selalu berinovasi di tengah Pandemi Covid-19 yang melanda ini untuk keamanan siswa-siswi dalam proses belajar mengajar.

“Misalnya yang masuk itu kelas XII misalnya ada 300 siswa bagaimana 100 orang masuknya misalnya jam 7 pagi, sudah itu 100 yang lainnya masuk jam 7.30 pagi dan sisanya masuk jam 8 pagi, pulangnya juga begitu. Polanya kita selisihkan setengah jam sehingga tidak ada penumpukan di sekolah,” katanya.

Midji juga meminta instansi terkait untuk melakukan rapid test ke sekolah yang melakukan tatap muka dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan agar bisa menekan penularan Covid-19.

“Nanti kita akan rapid test seluruh sekolah kepada seluruh siswa dan seluruh guru yang sekolah, kalau dinilai aman, maka kelas XI di sekolah itu disuruh masuk dan di rapid test juga, kalau aman juga kelas X disuruh masuk penerapannya sama di-test,” tukasnya.

“Dalam seminggu atau dua minggu kita test, lihat ada tidak keterjangkitan, kalau tidak ada artinya protap protokol kesehatannya berjalan, kalau tidak protapnya tidak berjalan dan tidak boleh belajar,” tandasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

PT. Alao Kuning Dorong Pelestarian Adat Budaya Naik Dango

KalbarOnline, Sambas - PT. Alao Kuning turut mendorong pelestarian budaya serta adat istiadat masyarakat suku…

7 hours ago

Uji Mental Atlet, Big Boy Biliar Gelar Open Turnament 9 Ball se-Kapuas Hulu

KalbarOnline, Putussibau - Untuk menguji mental serta menambah jam bertanding para atlet pemula, Manajemen Rumah…

10 hours ago

Hadiri Gawai Nyapat Tahun, Wakil Bupati Ketapang Harap Tradisi dan Budaya Ini Tetap Dijaga

KalbarOnline, Ketapang - Tradisi Nyapat Taunt (Tahun) akan semakin hilang seiring berjalannya waktu jika tidak…

10 hours ago

Cek Tapal Batas di Manis Mata, Sekda Ketapang Sampaikan Hal Ini

KalbarOnline, Ketapang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke…

10 hours ago

Kenali Latihan Fisik Bagi Lansia Penderita Diabetes

KalbarOnline, Pontianak - Seiring bertambahnya usia, kesehatan fisik semakin menjadi prioritas utama, terutama bagi lansia…

12 hours ago

Pontianak Masuk Nominasi 3 Besar Kota dengan TPID Terbaik se-Kalimantan

KalbarOnline, Jakarta - Kota Pontianak masuk nominasi 3 besar dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)…

12 hours ago