Begini Cara Mengatasi dan Mencegah Mimisan!

“Kok anakku sering mimisan?” pertanyaan ini sering diajukan para orang tua. Sebagian anak memang sering mengalami mimisan. Tidak hanya di rumah tetapi saat bermain, atau di sekolah. Sebenarnya kenapa ya ada anak yang sering mimisan? Apa tindakan yang bisa dilakukan jika anak tiba-tiba mimisan?

Mimisan adalah keluarnya darah dari hidung karena pecahnya pembuluh darah di hidung. Mimisan adalah hal yang sering terjadi. Mungkin tampak mengerikan, namun jarang berhubungan dengan kondisi yang berat.

Hidung adalah organ yang memiliki banyak pembuluh darah yang sangat rentan berdarah. Mimisan sering terjadi pada orang dewasa dan anak usia 3 sampai 10 tahun. Penyebab mimisan, terutama pada anak adalah terjadi pecah pembuluh darah pada bagian depan hidung. Mimisan ini biasanya terjadi karena anak sering mengorek-korek hidung atau hidung terbentur saat bermain dengan temannya.

Meskipun lebih sering terjadi pada anak, tidak menutup kemungkinan mimisan ini juga terjadi pada orang dewasa. Penyebab paling sering adalah udara kering karena penggunaan AC terus menerus. Udara kering menyebabkan lapisan dalam hidung jadi kering, gatal, dan mudah teriritasi sehingga sentuhan ringan bisa menyebabkan perdarahan. Konsumsi obat flu dan alergi juga dapat menyebabkan lapisan hidung kering dan mudah berdarah.

Baca Juga :  6 Makanan yang Mirip Organ Tubuh Beserta Manfaatnya
Baca juga: Tak Perlu Panik Jika Mimisan Selama Hamil

Penyebab Umum Mimisan

Penyebab dari mimisan antara lain :

  • Adanya benda asing
  • Alergi
  • Bersin berulang
  • Infeksi saluran napas akut
  • Benturan di hidung
  • Udara kering
  • Konsumsi obat tertentu
  • Tekanan darah tinggi
  • Gangguan pembekuan darah
  • Kanker

Kebanyakan mimisan tidak perlu dianggap serius, kecuali jika tidak membaik dalam 20 menit, atau terjadi setelah terbentur.

Cara Mengatasi Mimisan

Penanganan mimisan bergantung pada lokasi perdarahan. Lokasinya dibagi atas anterior (depan) dan posterior (belakang). Mimisan pada bagian depan, biasanya tidak berlangsung lama.

Kamu dapat duduk tegak dan menekan hidung dengan jari tangan. Pastikan kedua lubang hidung tertutup sekitar 10 menit sambil condongkan badan agak ke depan. Ingat, jangan menengadahkan kepala karena dapat menyebabkan darah tertelan.

Saat penanganan, bernafaslah lewat mulut. Jangan pernah berbaring karena darah dapat tertelan dan mengiritasi lambung. Setelah 10 menit, buka jepitan di hidung dan periksa apakah masih berdarah.

Jika upaya tersebut gagal, dan mimisan masih tetap berlangsung bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat karena kemungkinan anak menderita mimisan bagian belakang yang memerlukan terapi dari dokter.

Baca Juga :  Mums, Begini Tipsnya Menjelaskan tentang Coronavirus dan Social Distancing kepada Si Kecil

Mimisan bagian posterior (belakang) biasanya terjadi pada orang dewasa dengan tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah. Pada mimisan ini, darah mencapai mulut, sehingga saat meludah juga ditemukan darah. Mimisan jenis ini lebih jarang ditemukan, namun lebih serius sehingga harus ditangani di IGD.

Cara mencegah mimisan berulang

  • Gunakan pelembab udara (air humidifier) agar udara di rumah tetap lembap
  • Hindari mengorek hidung
  • Perhatikan konsumsi obat-obatan seperti aspirin dan pengencer darah
  • Penggunaan obat pelega hidung tersumbat sesuai dosis, karena efek samping obat ini menyebabkan hidung kering
  • Gunakan semprot saline untuk menjaga lapisan hidung tetap lembap.

Untuk para Mums, jika anak sering mimisan, mungkin dapat mengurangi penggunaan AC terus menerus dan mulai menggunakan air humidifier agar udara di rumah tetap lembap. Jika anak sudah mulai besar dan mengerti, beritahu anak untuk tidak sering mengorek-ngorek hidungnya.

Baca juga: Jangan Dilakukan, Ini Bahaya Mencabut Rambut Hidung!

Referensi:

Clevelanclinic.com. Nosebleed (Epistaxis)

Comment