Setelah Lakukan Boikot Akibat Penembakan Sadis, NBA Sepakat Main Lagi

KalbarOnline.com – Para pemain NBA sepakat melanjutkan playoff setelah melakukan boikot sejak Kamis (27/8). Kabar itu disampaikan jurnalis senior ESPN Adrian Wojnarowski. Adrian mendapatkan info tersebut dari sumber internalnya di kepengurusan liga.

Menurut Wojnarowski, keputusan itu didapat setelah perwakilan pemain melakukan diskusi bersama pihak NBA maupun manajemen tim. Kesepakatan dilaporkan sempat berjalan alot. Namun, pihak NBA berhasil meyakinkan para pemain untuk kembali meneruskan liga.

Pasca kesepakatan tercapai, NBA Executive Vice President Mike Bass langsung mengeluarkan rilis resmi kemarin. Dia menyebut pertandingan playoff dipastikan bakal lanjut. Namun, startnya masih belum pasti. Bisa Jumat sore (pagi ini WIB) atau Sabtu sore (besok pagi WIB).

”Masih banyak hal detail yang perlu kami diskusikan lebih lanjut untuk melangkah ke depan bersama. Karena itu, untuk hari ini (kemarin, Red) pertandingan belum bisa dimainkan,” ucap Bass seperti dilansir CBS Sports.

  • Baca Juga: Muak dan Marah pada Penembakan Jacob Blake, Tim NBA Boikot Playoff

Boikot bermula saat para pemain Milwaukee Bucks enggan tampil di game kelima kontra Orlando Magic. Itu bentuk dari protes para pemain terkait kasus penembakan sadis polisi kepada pria kulit hitam bernama Jacob Blake di Kenosha, Wisconsin. Blake ditembak tujuh kali pada punggugnya tepat di depan tiga anaknya.

Baca Juga :  Menang KO, Wajah Lawan Berlumuran Darah, Pertahankan Sabuk Juara Dunia

Daerah tersebut hanya berjarak 40 mil di selatan Milwaukee.

Magic yang sudah berada di lapangan enggan menerima kemenangan cuma-cuma akibat mundurnya Bucks. Mereka juga memilih mundur. Empat tim lain yang sejatinya tampil di dua pertandingan hari tersebut akhirnya juga mengikuti langkah dua tim pertama untuk tidak bertanding.

Kemarin NBA playoff sejatinya juga memainkan tiga pertandingan lagi. Namun, semuanya dibatalkan.

Saat playoff dilanjutkan, NBA akan memainkan lebih dulu tiga laga yang tertunda pada Kamis lalu. Selanjutnya, menggelar tiga pertandingan lain yang sejatinya juga berlangsung kemarin. Alhasil, jadwal keseluruhan playoff sangat mungkin bakal mundur lebih lama.

Enam tim yang sejatinya tampil kemarin adalah Denver Nuggets, Utah Jazz, Boston Celtics, Toronto Raptors, Los Angeles Clippers, dan Dallas Mavericks.

Baca Juga :  Bos Mercedes Terang-Terangan Menyebut Max Verstappen Pesaing Terberat

Hamilton Memilih Tetap Balapan
Lain halnya sikap yang ditunjukkan Lewis Hamilton di arena F1. Sebagai satu-satunya pembalap berkulit hitam di pentas F1, Hamilton memang pernah menjadi sasaran rasisme.

Namun, dia punya pandangan berbeda. Dalam konferensi pers menjelang GP Belgia Kamis waktu setempat, pembalap Inggris itu mengatakan, aksi demonstrasi yang terjadi di AS merupakan gerakan yang luar biasa.

Menurut dia, para olahragawan AS berdiri melakukan perlawanan dan mendorong adanya perubahan besar terkait isu rasisme.

”Tetapi, itu terjadi di AS, dan aku nggak tahu jika aku benar-benar melakukan sesuatu di sini akan bisa memberikan dampak. Kami di Belgia, bukan di AS,” sebut pembalap 35 tahun tersebut seperti dilansir Crash.

Meski begitu, Hamilton tidak mau tinggal diam. Lewat aksinya di lintasan balap, dia mencoba berjuang lewat jalan yang berbeda. Juara dunia enam kali itu mencoba menjalin komunikasi dengan petinggi F1 untuk membahas upaya lain demi mendorong pesan antirasisme.

Comment