Categories: Internasional

Teror Maut di Kolombia, Remaja jadi Sasaran Pembunuhan Sadis

KalbarOnline.com – Alvaro Caicedo tak bisa melupakan momen mengerikan yang dilihatnya pada Rabu (12/8). Ketika itu dia berkeliling mencari putranya yang tak kunjung pulang. Saat diberi informasi bahwa Jose, putranya, bersama para pemuda lainnya, dia sedikit lega.

Sayangnya, kelegaan tersebut tak berlangsung lama. Dia menemukan Jose tergeletak tak bernyawa di Llano Verde, Cali, Kolombia. Bocah 15 tahun itu penuh luka seperti baru disiksa. Di sampingnya, ada empat jenazah lain. Mereka adalah teman-teman sepermainannya. Kondisi mereka serupa.

Caicedo tak pernah menyangka anaknya akan menjadi korban kebrutalan pembunuhan para remaja yang terjadi belakangan ini di area pedesaan Kolombia. Dilansir Al Jazeera, selama 12 hari terakhir, ada 35 kasus pembunuhan. Sebagian besar korbannya adalah remaja belasan tahun. Terdapat bekas penyiksaan di sekujur tubuh jenazah mereka.

Erlendy Cuero dari asosiasi Afrodes mengungkapkan, saat ini penduduk Llano Verde ketakutan. Terutama yang memiliki anak remaja. Sebab, pembunuhan yang menimpa lima remaja tadi bisa juga terjadi pada anak mereka. ’’Pembantaian ini membuat orang-orang sadar bahwa kelompok yang menjadi pelaku tidak peduli siapa yang mereka bunuh. Sekalipun anak-anak,’’ tegasnya.

Pada Jumat (21/8), ada tiga pembunuhan di tempat terpisah. Total 17 orang meninggal di Provinsi Arauca, Cauca, dan Narino. Sebelumnya, pada 16 Agustus, delapan remaja dibunuh di Narino. Kelompok bersenjata masuk ke sebuah rumah dan menembaki mereka.

Media lokal juga mengungkap, tiga remaja dibunuh kelompok bersenjata di Kota Venecia, Antioquia, Senin (24/8). Tak ada seorang pun pelaku dari rentetan pembunuhan tersebut yang ditangkap.

Penduduk yang geram, ketakutan, dan putus asa memprotes pemerintah dengan turun ke jalan. Mereka meletakkan deretan peti mati sebagai simbol penolakan atas pembantaian yang terjadi baru-baru ini.

Oscar Palma, profesor di Rosario University dan pakar masalah keamanan di Kolombia, menegaskan bahwa tipe pembunuhan yang terjadi saat ini bukan hal baru. Teknik itu dipakai kelompok bersenjata selama bertahun-tahun untuk memperluas area kekuasaan guna memproduksi dan memasarkan obat terlarang.

’’Penduduk yang menentang kehadiran mereka bakal dipaksa untuk direkrut menjadi anggota atau dibunuh,’’ terang Palma.

Setelah ditekan berbagai pihak, pada Sabtu (22/8) Presiden Kolombia Ivan Duque akhirnya berkunjung serta mengadakan rapat keamanan di Provinsi Narino yang letaknya berdekatan dengan perbatasan Ekuador. Dia juga mengunjungi keluarga korban. Namun, kunjungannya justru dicemooh penduduk. Mereka sudah terlalu kecewa dengan pemerintah pusat.

Pemerintah Narino meminta penambahan pasukan keamanan untuk menjaga wilayahnya. Provinsi tersebut serasa memiliki masalah ganda. Kematian akibat Covid-19 dan pembunuhan yang merajalela. Sayangnya, tanggapan Duque mengecewakan.

Dia menganggap ini hanyalah pembunuhan komunal dan tak perlu penanganan dari pusat. Penduduk Narino, rupanya, harus lebih lama dicengkeram ketakutan sebelum pemerintah mengambil tindakan yang semestinya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sekda Alexander Apresiasi Capaian WTP ke-10 Pemkab Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo memberikan apresiasi atas penerimaan opini Wajar Tanpa Pengecualian…

3 hours ago

Sempat Diguyur Hujan, Sekda Ketapang Tutup Resmi Pekan Gawai Dayak ke-IV Kecamatan Nanga Tayap

KalbarOnline, Ketapang - Sempat diguyur hujan, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga selaku Patih Jaga…

3 hours ago

Sukses Menambah Pelanggan, Kunci Membaiknya Kinerja PLN 2023, Terbanyak dari Golongan Rumah Tangga

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) sukses mencatatkan penambahan pelanggan sebanyak 3,5 juta menjadi total…

3 hours ago

Sekda Mohd Zaini Buka FGD Penyusunan Dokumen Rencana RPPLH Tahun 2024

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka FGD Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan…

4 hours ago

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

7 hours ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

7 hours ago